Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Aipda Agus, Sisihkan Gaji sebagai Polisi demi Bangun Pesantren Anak Yatim di Purbalingga

Kompas.com - 08/08/2023, 20:28 WIB
Iqbal Fahmi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Agus Miswanto hanyalah polisi biasa berpangkat bintara.

Sehari-hari, dia bertugas sebagai Kepala Urusan Perawatan Personel Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Polres Purbalingga, Jawa Tengah.

Namun di kampungnya, Agus tak ubahnya tokoh pemuka agama. Karena usai bertugas sebagai polisi, dia langsung pulang ke rumahnya di Desa Brobot, Kecamatan Bojongsari dan lanjut mengajar mengaji.

Senin (7/8/2023) sore, ia bergegas pulang mengendarai sepeda motornya.

Baca juga: Sejarah Permen Davos, Kembang Gula Legendaris Asal Purbalingga

 

Seperti biasa, di halaman mushala depan rumah Agus sudah berjejer puluhan santri yang sedari tadi menanti kepulangannya.

Tanpa sempat berganti seragam, Agus langsung mengenakan peci dan menyalami para santrinya.

Setelah mengambil wudu dan shalat asar, dia lantas mengajar para santri mengaji, mengahafal Al-Quran, dan doa sehari-hari.

“Keseharian saya saat ini, setelah pulang dari bertugas di Polres Purbalingga, di rumah mengajar ngaji,” katanya kepada Kompas.com.

Agus Miwsanto menjadi anggota Polri pada tahun 2003, pangkatnya saat ini adalah Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda).

Pria kelahiran Purbalingga, 30 Agustus 1984 ini menikah dengan Rahayu Murfisari yang berprofesi sebagai bidan.

Awalnya, Agus merintis Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) sejak tahun 2016. Saat itu, santirnya baru sekitar 10 anak dari lingkungan sekitar.

Lambat-laun, tak hanya anak-anak yang belajar kepada Agus, namun ibu-ibu di sekitar rumahnya juga berbondong-bondong mendaftar ngaji di mushala.

Sebab, selain metode yang digunakan cukup mudah, Agus juga tidak memungut biaya sama sekali dari santrinya.

Baca juga: Mahasiswi 21 Tahun Tipu 7 Orang di Purbalingga Modus Lolos CPNS, Korban Rugi Ratusan Juta Rupiah

“Saya menggunakan metode Yanbua, salah satu metode membaca huruf hijaiah,” terang dia.

Agus sendiri memperoleh ilmu agama setelah belajar dari beberapa ulama.

Antara lain almarhum KH Arifin Ilham di Gunung Sindur, KH Umar Kedungparuk Purwokerto, Kiai Khotibul Umam Sirandu dan Kyai Ibrahim Kalimanah Purbalingga.

Saat itu, Agus sempat kewalahan karena santrinya semakin banyak dan tak cukup ditampung di musala.

Akhirnya pada 2022, orangtua Agus mewakafkan sebidang tanah untuk dibangun masjid kecil di sebelah rumahnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bocah Kakak Beradik di Lampung Ditemukan Tewas di Kolam Ikan

3 Bocah Kakak Beradik di Lampung Ditemukan Tewas di Kolam Ikan

Regional
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Meningkat, Radius Aman dari Puncak Diperluas Jadi 3 Km

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Meningkat, Radius Aman dari Puncak Diperluas Jadi 3 Km

Regional
Potongan Tubuh Manusia yang Ditemukan di Parit Pontianak Berjenis Kelamin Perempuan

Potongan Tubuh Manusia yang Ditemukan di Parit Pontianak Berjenis Kelamin Perempuan

Regional
Naik Angkot, Eks Sekda Kota Magelang Kembalikan Formulir Pilkada 2024 di PDI-P

Naik Angkot, Eks Sekda Kota Magelang Kembalikan Formulir Pilkada 2024 di PDI-P

Regional
Mitigasi Risiko, Truk Barang Dilarang Lewati Sitinjau Lauik pada Jam Tertentu

Mitigasi Risiko, Truk Barang Dilarang Lewati Sitinjau Lauik pada Jam Tertentu

Regional
206 Korban Banjir Bandang Agam Masih Mengungsi, 4 Dapur Umum Didirikan

206 Korban Banjir Bandang Agam Masih Mengungsi, 4 Dapur Umum Didirikan

Regional
Menangi Beberapa Lomba, Kalteng Juara Umum di Jambore Nasional Kader PKK 2024

Menangi Beberapa Lomba, Kalteng Juara Umum di Jambore Nasional Kader PKK 2024

Regional
Al Muktabar Resmi Kembali Jadi Penjabat Gubernur Banten

Al Muktabar Resmi Kembali Jadi Penjabat Gubernur Banten

Regional
Dituduh Informan Polisi, Ketua RT di Palembang Dianiaya Warganya

Dituduh Informan Polisi, Ketua RT di Palembang Dianiaya Warganya

Regional
Tangisan Santri di Palangkaraya Usai Tusuk Gurunya hingga Tewas

Tangisan Santri di Palangkaraya Usai Tusuk Gurunya hingga Tewas

Regional
Optimalkan Ikan sebagai Makan Bergizi dan Bernilai Ekonomis, Pemkab HST Gelar Lomba Masak Ikan

Optimalkan Ikan sebagai Makan Bergizi dan Bernilai Ekonomis, Pemkab HST Gelar Lomba Masak Ikan

Regional
Nyaris Tenggelam, Tim SAR Evakuasi 30 Penumpang Kapal Q Ekspress di Buton Selatan

Nyaris Tenggelam, Tim SAR Evakuasi 30 Penumpang Kapal Q Ekspress di Buton Selatan

Regional
Jadi Titik Awal Perjalanan Biksu Thudong, Bukit Kessapa Bakal Dijadikan Obyek Wisata Sejarah Buddha di Indonesia

Jadi Titik Awal Perjalanan Biksu Thudong, Bukit Kessapa Bakal Dijadikan Obyek Wisata Sejarah Buddha di Indonesia

Regional
Coba Bermain Saham, Mahasiswi di Pulau Sebatik Gelapkan Uang J&T hingga Lebih Rp 300 Juta

Coba Bermain Saham, Mahasiswi di Pulau Sebatik Gelapkan Uang J&T hingga Lebih Rp 300 Juta

Regional
Dirjen Imigrasi Meresmikan ULP Sebatik, Momentum Penting Pemberdayaan Masyarakat Perbatasan

Dirjen Imigrasi Meresmikan ULP Sebatik, Momentum Penting Pemberdayaan Masyarakat Perbatasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com