Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Buat KTP di Dataran Tinggi Krayan Kaltara, Antre Berhari-hari, Habiskan Lebih dari Rp 5 Juta

Kompas.com - 08/08/2023, 16:48 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Warga di perbatasan Republik – Malaysia, di Nunukan, Kalimantan Utara, masih belum terlalu familier dengan kepengurusan administrasi kependudukan digital.

Masih banyaknya lokasi blank spot yang menjadi kendala dalam proses registrasi pembuatan adminduk digital, menjadikan warga di pelosok negeri harus rela datang ke pusat pemerintahan Kabupaten Kota Nunukan, untuk membuat adminduk secara manual.

Namun, upaya mereka tidak berjalan lancar. Perangkat komputer di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Nunukan sudah tidak layak pakai.

Baca juga: Beli Elpiji 3 Kg di Tegal Wajib Bawa KTP dan KK

Mesin CPU computer yang menyimpan basis data e-KTP penduduk Nunukan, harus dimiringkan, terkadang dibuka untuk didinginkan, bahkan jaringan akan tiba tiba hilang saat tersenggol.

‘’Kami sudah sering bahas dalam setiap kali rapat pembahasan anggaran. Disdukcapil ini kantor pelayanan yang setiap hari penuh masyarakat mengurus berkas kependudukan. Kok komputernya sudah tua belum pernah diganti,’’ujar salah satu tokoh masyarakat dan anggota DPRD Nunukan, Gat Khaleb, Selasa (8/8/2023).

Gat mengaku sangat miris dengan pelayanan Disdukcapil yang terkesan tidak mempertimbangkan masyarakat Nunukan.

Padahal, tak sedikit warga pedalaman menghabiskan waktu, tenaga, serta biaya tidak murah ketika terpaksa datang ke Disdukcapil mengurus berkas kependudukan.

‘’Saya selalu dititipi masyarakat Krayan untuk membantu membuatkan mereka KTP, KK, Akte, dan sebagainya. Itu salah satu cara membantu meringankan biaya yang harus mereka keluarkan kalau harus naik pesawat dari Krayan menuju Nunukan,’’kata Gat.

Baca juga: Duduk Perkara 560 Warga di Satu Desa di Garut Tiba-tiba Ditagih Utang oleh PNM, Diduga Data KTP dan KK Bocor

Jika berbicara ongkos, tiket pesawat Nunukan–Krayan Rp 459.000 per flight, sehingga butuh sekitar Rp 1 juta untuk pulang pergi.

Kondisi tersebut diperparah dengan warga yang harus antre di ruang pelayanan Disdukcapil yang terkesan lambat dengan kondisi komputer tua dan tidak layak pakai.

‘’Itu kan pengadaan sejak 2017-an ya. Masa iya bagian anggaran tidak bisa membeli Komputer. Saya yakin ini bukan tidak mampu, masalah mau apa tidaknya saja,’’lanjutnya.

Gat juga mengatakan, warga Krayan sering menunggu berhari hari menyelesaikan urusan mereka di Disdukcapil.

Selain itu, untuk kembali ke Krayan, mereka harus menunggu giliran karena pesawat perintis hanya memiliki shift terbatas dan tentu harus juga memikirkan warga lain yang sudah lebih dulu datang ke Nunukan.

‘’Biasanya, masyarakat Krayan ke Nunukan tidak ada sehari dua hari. Minimal lima hari. Katakan dua hari mengurus KTP, kan butuh biaya makan, naik angkut, bayar penginapan, kan butuh uang. Minimal sekali ke Nunukan itu habis Rp 5 juta,’’tuturnya.

Dengan gambaran sedemikian rupa, kata Gat Khaleb, sangat wajar jika masalah tersebut menjadi perhatian bersama.

Halaman:


Terkini Lainnya

'Galodo' Sumbar Tewaskan 41 Orang, Unand Izinkan Kuliah 'Daring'

"Galodo" Sumbar Tewaskan 41 Orang, Unand Izinkan Kuliah "Daring"

Regional
Viral, Video Sekelompok Bocah Bobol Minimarket Mijen Semarang, Curi Rokok dan Uang Tunai

Viral, Video Sekelompok Bocah Bobol Minimarket Mijen Semarang, Curi Rokok dan Uang Tunai

Regional
Info Job Fair Pemkot Magelang 2024, Ada 4.000 Lowongan Kerja, Digelar 2 Hari

Info Job Fair Pemkot Magelang 2024, Ada 4.000 Lowongan Kerja, Digelar 2 Hari

Regional
Mantan Sekda Kota Magelang Ambil Formulir Pilkada 2024 di PDI-P

Mantan Sekda Kota Magelang Ambil Formulir Pilkada 2024 di PDI-P

Regional
Tinjau Pasar Mambo Tangerang, Pj Walkot Ajak Pedagang Jaga Kebersihan dan Gunakan Fasilitas Sesuai Fungsinya

Tinjau Pasar Mambo Tangerang, Pj Walkot Ajak Pedagang Jaga Kebersihan dan Gunakan Fasilitas Sesuai Fungsinya

Regional
Petugas Damkar di Tegal Terlindas Mobil Pemadam, Dilarikan ke RS

Petugas Damkar di Tegal Terlindas Mobil Pemadam, Dilarikan ke RS

Regional
Alasan Muda-Tanjung Daftar Bacalon Gubernur dan Wagub Kalbar Jalur Independen

Alasan Muda-Tanjung Daftar Bacalon Gubernur dan Wagub Kalbar Jalur Independen

Regional
Berangkatkan 455 Jemaah Calon Haji Asal Palembang, Pj Agus Fatoni: Titip Doa agar Sumsel Maju

Berangkatkan 455 Jemaah Calon Haji Asal Palembang, Pj Agus Fatoni: Titip Doa agar Sumsel Maju

Kilas Daerah
Alasan PKB Usung Eks Wabup Magelang Jadi Calon Bupati 2024

Alasan PKB Usung Eks Wabup Magelang Jadi Calon Bupati 2024

Regional
12 Kios Aksesori Motor di Tegal Ludes Terbakar, Apa Penyebabnya?

12 Kios Aksesori Motor di Tegal Ludes Terbakar, Apa Penyebabnya?

Regional
Gelapkan Uang Perusahaan Rp 2,6 M, 2 Karyawan di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gelapkan Uang Perusahaan Rp 2,6 M, 2 Karyawan di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Wabup Semarang Basari Daftar Bacalon Bupati Melalui PKB, Ini Perinciannya...

Wabup Semarang Basari Daftar Bacalon Bupati Melalui PKB, Ini Perinciannya...

Regional
Rangkaian Kegiatan Seru Digelar untuk Sambut HUT Ke-78 Provinsi Sumsel

Rangkaian Kegiatan Seru Digelar untuk Sambut HUT Ke-78 Provinsi Sumsel

Regional
Pilkada Sumbar dan Kota Padang Dipastikan Tanpa Calon Independen

Pilkada Sumbar dan Kota Padang Dipastikan Tanpa Calon Independen

Regional
Pemprov Kalbar Larang Sekolah Gelar Acara Perpisahan Mewah, Apa Alasannya?

Pemprov Kalbar Larang Sekolah Gelar Acara Perpisahan Mewah, Apa Alasannya?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com