KOMPAS.com - Kabar seputar penambang emas yang dinyatakan hilang dalam lubang galian di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, masih menjadi perhatian pembaca Kompas.com selama Jumat (4/8/2023).
Setelah para korban dinyatakan hilang usai tujuh hari pencarian tak membuahkan hasil, kini keluarga korban berharap pemerintah membantu meringankan perekonomiannya.
Pasalnya, para korban yang hilang di lubang galian tambang itu merupakan tulang punggung keluarga.
Pembaca Kompas.com juga memberi banyak perhatian kepada informasi soal sepasang pengantin yang langsung "berpisah" tak lama setelah akad nikah, pada Jumat (4/8/2023).
Sejoli yang berasal dari Ciamis, Jawa Barat itu harus kembali ke tempat masing-masing usai melangsungkan pernikahan di Mapolres Ciamis.
Sang mempelai pria, Agung Prasetyo, harus rela "melepas" istrinya, Sofi Maharisma yang kini berstatus tahanan Mapolres Ciamis sejak Juni 2023 karena terjerat kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Kedua kabar tersebut beserta tiga artikel lainnya mendapat atensi terbanyak selama Jumat (4/8/2023).
Berikut 5 artikel Populer Nusantara selengkapnya:
Rabbani (60), ayah salah satu korban hilang dalam galian tambang di Banyumas, Marmumin (32), mengatakan bahwa anaknya memutuskan menjadi penambang ilegal untuk menyambung hidup keluarganya.
Apalagi, Rabbani menambahkan, Marmumin memiliki dua anak perempuan berusia 6 dan 2 tahun.
"Anak saya kerjanya serabutan, dagang pun hasilnya sedikit, tidak cukup untuk makan, makanya ikut jadi penambang emas. Dia kan harus membangun rumah yang layak serta menafkahi anak dan istrinya," kata Rabbani, di rumahnya, Rabu (2/8/2023).
Saat mendengar kabar anaknya menjadi salah satu korban hilang di tambang emas Banyumas, Rabbani merasa mimpi untuk memiliki rumah layak dan anak-anaknya bisa sekolah pun sirna seketika.
"Harapannya pemerintah membantu kami agar mimpi dan cita-cita anaknya (korban) tercapai. Sekolah bisa terus lanjut, karena (anak) yang tertua mau masuk PAUD," ujar Rabbani.
Baca selengkapnya: Keluarga Korban Tambang Ilegal Banyumas Berharap Bantuan Biaya Sekolah, Bukan Mi Instan