Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Pesantren dengan Kasus Pelecehan Seksual Dihabisi, Wapres: Itu Namanya Musang Berbulu Ayam

Kompas.com - 30/07/2023, 13:08 WIB
Rasyid Ridho,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta agar Pondok Pesantren (Ponpes) menjadi pusat peradaban Islam, bukan malah menjadi tempat kekerasan maupun pelecehan seksual.

Permintaan itu disampaikan Ma'ruf Amin saat membuka Road Show Pondok Pesantren ”Menguatkan Karakter Pesantren Antikekerasan”, di Aula Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Sabtu (29/7/2023).

Baca juga: Pengasuh Pesantren Terdakwa Kasus Pencabulan Santriwati di Jember Dituntut 10 Tahun Penjara

"Kalau ada pesantren yang kemudian menimbulkan kekerasan, kemudian pelecehan seksual, itu pesantren gadungan namanya itu ya. Itu harus dihabisi itu. Itu merusak nama pesantren. Itu namanya musang berbulu ayam. Dia pura-pura jadi kyai tapi merusak pesantren," katanya dikutip dari pers rilis yang diterima Kompas.com. 

Untuk mengawasi pesantren dari kekerasan seksual, Ma'ruf mengungkapkan, bahwa saat ini sudah ada lembaga pengawasannya yang dinamakan Majelis Masyayikh.

"Untuk mengawasi pesantren-pesantren jangan sampai ada pesantren seperti itu (aksi kekerasan seksual)," ungkapnya. 

Lebih lanjut, Ma'ruf menegaskan bahwa pesantren harus menjadi pusat dakwah. Dalam hal ini mengajarkan dakwah yang santun. Sebab, kata Ma'ruf, agama Islam berkembang di Indonesia begitu cepat, dan menguasai mayoritas di Nusantara karena dakwahnya yang beradab.

"Saya harapkan pesantren harus menjadi pusat peradaban Islam ke depan," ujar Ma'ruf dihadapan pimpinan Ponpes di Banten.

Sehingga, pesantren yang juga merupakan aset bangsa patut dijaga dan dikembangkan menjadi pusat pendidikan.

Saat ini Ponpes juga ditugaskan menjadi tempat pemberdayaan masyarakat.

"Sekarang memang kita beri satu lagi peran baru. Bukan peran baru sebenarnya peran lama yang diperbaharukan yaitu pemberdayaan masyarakat," tandas dia.

Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengingatkan kepada seluruh Pimpinan Ponpes agar membumihanguskan segala bentuk  kekerasan.

Dikatakan Muktabar, tindakan kekerasan hingga pelecehan seksual bukanlah cita-cita para pendiri yang tidak mengenali dan mentolerir kekerasan dalam berbagai bentuknya.

“Karena sejatinya Ponpes itu menciptakan dan mengajarkan nilai-nilai keislaman yang lembut dan rahmatan lil alamin,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata PGSI

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata PGSI

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

Regional
Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

Regional
Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com