Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada 15.370 Jiwa Masuk Kategori Miskin Ekstrem di Sumbawa

Kompas.com - 28/07/2023, 15:30 WIB
Susi Gustiana,
Krisiandi

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com - Sebanyak 15.370 jiwa atau 3,20 persen warga Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih terkategori miskin ekstrem pada 2022. 

Data itu dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).  

Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda)  Sumbawa Wahyu Indra Jaya mengatakan, data tersebut perlu divalidasi ulang. 

Menurutnya, Bappeda akan memvalidasi Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) kepada desa-desa untuk menjadi rujukan dalam penanganan kemiskinan ekstrem.

Upaya ini dilakukan sebagai amanat Presiden Jokowi yang menargetkan masalah kemiskinan ekstrem nasional di tahun 2024 entas menjadi 0 persen.

Baca juga: Sebanyak 620.258 Warga Jateng Tergolong Miskin Ekstrem

"Proses verifikasi validasi ini sangat penting kita lakukan karena kondisinya sudah banyak yang berubah seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) tidak sesuai, meninggal, dan pindah. Setelah selesai proses verifikasi kita laporkan lagi ke Kementerian. Harapannya pada data terbaru 2023 ini ada perubahan," kata Wahyu saat ditemui di kantornya, Jumat (28/7/2023).

Menurutnya, data kemiskinan ekstrem dari pusat, keluar by name by adreas.

"Data ini masih kotor sehingga perlu kita validasi lagi melalui musyawarah desa. Kami juga verifikasi dengan Dinas teknis seperti Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Capil)," papar Wahyu.

Baca juga: Usai Terima BLT Keluarga Miskin Ekstrem, Suami Istri di NTT Tewas Terseret Banjir

Menurutnya, permasalahan kemiskinan ekstrem dilatarbelakangi fenomena seperti kendala dalam mengakses kebutuhan dasar, akses air bersih, fasilitas sanitasi, dan lainnya.

Agar bantuan sosial tepat sasaran diperlukan penyesuaian dan verifikasi data dari Dinas Sosial, DP2KBP3A, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Kesehatan.

Miskin ekstrem ini sambungnya, merupakan kategori pada masyarakat yang pendapatannya di bawah Rp 350.000 per bulan.

Baca juga: Data 8.000 Warga Miskin Ekstrem Disodorkan oleh Pemerintah Desa, Kadinsos Magetan: Kita Verifikasi Ulang

Menurutnya, dengan program multi stakeholders di Sumbawa, angka kemiskinan ekstrem pada 2023 ini bisa turun hingga 0,9 persen.

Program-program tersebut antara lain, Program Keluarga Harapan (PKH) Dinas Sosial, Program Bantuan Tunai dan Non Tunai Dana Desa.

Lalu, Program Penurunan Stunting di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana, Pengendalian Penduduk dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), Program Beasiswa Bidikmisi dan KIP Kemendikbud, dan Program one Day one bansos TNI-Polri.

Program-program tersebut membuthkan data yang sudah divalidasi. 

Halaman:


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com