UNGARAN, KOMPAS.com - Persoalan kemiskinan ekstrem menjadi salah satu prioritas yang ditangani Pemerintah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Dari hasil verifikasi dan validasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), tercatat 27.444 Kepala Keluarga atau 94.953 jiwa termasuk kategori miskin ekstrem.
Baca juga: Sebanyak 620.258 Warga Jateng Tergolong Miskin Ekstrem
Kepala Barenlitbangda Kabupaten Semarang Muh. Muslih mengatakan, untuk mengatasi persoalan tersebut, dicanangkan program Gardu Serasi Nangkis, atau Gerakan Terpadu Sinergi dan Kolaborasi Penanggulangan Kemiskinan.
"Ini merupakan inovasi untuk memercepat penuntasan kemiskinan ekstrem. Program ini akan memilah kebutuhan keluarga sangat kurang mampu," jelasnya dalam keterangan tertulis, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Kamis (22/6/2023).
Muslih mengungkapkan dengan program ini, bantuan akan tepat sasaran sesuai dengan yang dibutuhkan keluarga sasaran.
“Kita sudah memiliki data keluarga miskin ekstrem by name by address. Nantinya akan dipilah kebutuhan mereka guna mengentaskan dari kondisi sosial ekonomi itu. Misalnya berapa rumah tidak layak huni yang harus dibantu,” katanya.
Ditambahkan Muslih, inovasi itu juga akan menyusun peta spasial wilayah padat keluarga miskin.
"Peta online itu memuat titik koordinat dan atribut data kuantitatif. Sehingga memudahkan instansi terkait mengetahui lokasi sasaran pembantuan," paparnya. Tindak lanjut penanganan kemiskinan ekstrem itu direncanakan pada Agustus mendatang.
Wakil Bupati Semarang Basari berujar, kemiskinan menjadi masalah utama dalam pembangunan daerah. Penanganannya harus sistematis, terpadu dan menyeluruh dengan tetap memenuhi hak-hak dasar warga kurang mampu itu.
“Program Gardu Serasi Nangkis ini diharapkan menjadi wadah kerja sama efektif pemerintah daerah dan mitra pembangunan lainnya untuk penanggulangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem,” tegasnya.
Baca juga: PDI-P Janji Tak Ada Masyarakat Miskin Ekstrem di Seluruh Daerah yang Dipimpin Kadernya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.