Salin Artikel

94.953 Jiwa Masuk Kategori Miskin Ekstrem, Pemkab Semarang Canangkan Gardu Serasi Nangkis

Dari hasil verifikasi dan validasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), tercatat 27.444 Kepala Keluarga atau 94.953 jiwa termasuk kategori miskin ekstrem.

Kepala Barenlitbangda Kabupaten Semarang Muh. Muslih mengatakan, untuk mengatasi persoalan tersebut, dicanangkan program Gardu Serasi Nangkis, atau Gerakan Terpadu Sinergi dan Kolaborasi Penanggulangan Kemiskinan.

"Ini merupakan inovasi untuk memercepat penuntasan kemiskinan ekstrem. Program ini akan memilah kebutuhan keluarga sangat kurang mampu," jelasnya dalam keterangan tertulis, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Kamis (22/6/2023).

Muslih mengungkapkan dengan program ini, bantuan akan tepat sasaran sesuai dengan yang dibutuhkan keluarga sasaran.

“Kita sudah memiliki data keluarga miskin ekstrem by name by address. Nantinya akan dipilah kebutuhan mereka guna mengentaskan dari kondisi sosial ekonomi itu. Misalnya berapa rumah tidak layak huni yang harus dibantu,” katanya.

Ditambahkan Muslih, inovasi itu juga akan menyusun peta spasial wilayah padat keluarga miskin.

"Peta online itu memuat titik koordinat dan atribut data kuantitatif. Sehingga memudahkan instansi terkait mengetahui lokasi sasaran pembantuan," paparnya. Tindak lanjut penanganan kemiskinan ekstrem itu direncanakan pada Agustus mendatang.

Wakil Bupati Semarang Basari berujar, kemiskinan menjadi masalah utama dalam pembangunan daerah. Penanganannya harus sistematis, terpadu dan menyeluruh dengan tetap memenuhi hak-hak dasar warga kurang mampu itu.

“Program Gardu Serasi Nangkis ini diharapkan menjadi wadah kerja sama efektif pemerintah daerah dan mitra pembangunan lainnya untuk penanggulangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem,” tegasnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/06/23/104505678/94953-jiwa-masuk-kategori-miskin-ekstrem-pemkab-semarang-canangkan-gardu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke