LAMPUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dan aktivis lingkungan hidup menanam ratusan tanaman bakau dengan metode rumpun untuk memperingati Hari Mangrove Sedunia.
Penanaman mangrove ini dilakukan di kawasan pesisir hutan register 15 Gunung Balak, Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur, Rabu (26/7/2023).
Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Way Seputih Way Sekampung (BPDAS WSS) Idi Bantara mengatakan, metode rumpun tersebut memiliki sejumlah keunggulan, salah tidak mudah roboh.
"Kelebihannya satu rumpun ini terdiri dari 25 batang. Lebih kuat dan tidak rontok. Kalau menggunakan rumpun akan tahan ombak dan tahan angin, tidak mudah roboh," kata Idi dalam keterangan tertulis, Kamis (27/7/2023).
Baca juga: Nekat Buka Lahan Tambak Ilegal di Hutan Mangrove, Petambak di Lampung Ditangkap
Idi mengatakan metode rumpun ini sudah dilakukan di wilayah Sumber Nadi, Ketapang, dan Pasir Sakti di Lampung Timur.
"Tanaman mangrove akan relatif lebih aman dibanding dengan yang ditanam satu persatu. Kalau ditanam satu persatu, bisa tercabut kalau terkenal ombak," katanya.
Idi menambahkan, hutan mangrove memainkan peran penting bagi masyarakat di sekitarnya.
"Tanpa mangrove, di sini tidak akan ada ikan bandeng, kerang, kepiting, dan lainnya," kata Idi.
Baca juga: Melihat Upaya Pengembangan Hutan Mangrove di Bantul
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan DAS Dinas Kehutanan Lampung Awal Budiantoro mengapresiasi keterlibatan berbagai komunitas dalam penanaman mangrove tersebut.
"Dengan kesadaran yang semakin meningkat, diharapkan luas mangrove di daerah ini akan semakin bertambah. Sehingga dapat melindungi daratan di belakangnya dari gempuran abrasi," kata Awal.
Lebih lanjut, Awal menyampaikan, ekosistem mangrove yang luas akan berdampak positif pada ekonomi masyarakat.
Seperti yang sudah terbukti di Desa Sriminosari yang berhasil menjadi salah satu pemasok kepiting dan kerang hijau untuk Kota Bandar Lampung.
"Semakin luas mangrove, masyarakat sekitar akan semakin banyak menerima manfaat ekonomi. Selain ini, kedepan bisa mengembangkan ekowisata mangrove." kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.