Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Taksi Online Dibunuh di Semarang, Keluarga Wanti-wanti Korban untuk Tidak Tarik Penumpang Tengah Malam

Kompas.com - 27/07/2023, 13:41 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Keluarga sempat mewanti-wanti Fauzy Aribammar (27), sopir taksi online korban pembunuhan di Semarang, Jawa tengah, untuk tidak menarik penumpang di tengah malam.

“Dua hari lalu saya sudah bilang jam 9 pulang, mamah enggak mau lihat kamu ngalong, kan emang dia pamit buat tambahan dedek. Kha kok ndableg,” tutur ibu mertua, Sulistiyowati, saat menghadiri pra rekontruksi di tempat kejadian perkara (TKP) Jalan Mugas Dalam, Semrang, Kamis (27/7/2023).

Peringatan keluarga itu sudah disampaikan beberapa kali sejak istri korban menceritakan suaminya, yang akrab disapa Ozy kerap menarik penumpang larut malam, atau yang biasa disebut ngalong oleh kalangan pengemudi ojek online.

Baca juga: Masih Terpukul, Istri Sopir Taksi Online Korban Pembunuhan yang Hamil 5 Bulan Dijamin Polres Hingga Persalinan

“Ngalong tuh enggak papa. Tapi jangan sering-sering. Kasian istrimu butuh perhatian kamu lagi hamil, yang dikhawatirkan itu keselamatan kamu,” imbuh ayah mertua, Diki yang juga menyaksikan pra rekonstruksi di sana.

Meski hal itu dilakukan demi menambah persiapan kelahiran anak pertama korban, Keluarga kecewa lantaran korban tidak mendengar wejangannya.

Kini istri korban disebut ibunya mengalami depresi. Sejak nasib buruk menimpa suaminya, sang istri tidak menangis dan hanya diam termenung.

“Anakku kan depresi jadinya. Ndak bisa ngomong. Ndak bisa apa-apa. Enggak bisa nangis, diem aja, ditanyain diem, enggak jawab apa-apa. Kita kan susah, bingung jadinya saya,” tutur Sulistiyowati atau Lusi.

Lusi mengatakan sebelum pertemuan terakhir, korban sempat meminta beras. Padahal selama dua tahun berumah tangga korban tak pernah meminta beras.

“Dua hari di rumah terus, istrinya itu firasatnya muka suaminya luka-luka 3 hari lalu. Terus Minggu pagi, minta beras. Terus minta maskeran sama potong kuku biar bersih. Permintaan enggak wajar, orang dia enggak pernah minta beras sama mamanya sama sekali,” bebernya.

Baca juga: Akhir Pelarian Pembunuh Sopir Taksi Online di Semarang, Ditangkap Saat Kabur ke Karanganyar

Keluarga menambahkan, korban baru dua bulan bekerja sebagai sopir taksi online. Korban biasanya menarik penumpang usai bekerja di Kantor JNE.

“Paling seminggu 2-3 kali ngalong, ini 3 hari trakhir ngalong. Kalau pagi dia kerja di JNE. Jadi driver baru 2 bulan, dia baru daftarnya,” tambah Lusi

Pihaknya berharap agar tersangka bernama Baghastian Wahyu Kisara (27) mendapat hukuman terberat yang setimpal atas kejahatan yang dilakukan pada korban.

“Tuntutannya hukuman seberat-beratnya. Nyawa bayar nyawa. Saya gak terima,” tandasnya.

Sebelumnya, sopir taksi online ditemukan tergeletak di turunan Jalan Mugas Dalam dengan Kondisi bersimbah darah dan banyak luka tusukan, Senin (24/7/2023). Ternyata ia menjadi korban perampokan yang berujung dibunuh dan dibuang oleh penumpangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com