Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan Puskesmas Roboh Saking Lamanya Mangkrak, Transmigran di Perbatasan RI-Malaysia Kesulitan Berobat

Kompas.com - 27/07/2023, 06:00 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Warga transmigran di Satuan Pemukiman (SP) 5, Sebakis, Nunukan, Kalimantan Utara, mengeluhkan nihilnya fasilitas kesehatan di wilayahnya.

Sudah bertahun-tahun sejak mereka ditempatkan 2013 lalu para transmigran seakan terbiar begitu saja.

Bahkan untuk berobat mereka harus menempuh jarak cukup jauh dengan akses jalan yang sulit, terutama kala hujan mengguyur.

‘’Susahnya kami di sini kalau sakit, mau berobat bingung. Ada Pustu tapi tidak ada petugasnya. Malah pustu yang lama sampai roboh karena tidak pernah dipakai,’’ujar salah satu transmigran SP 5 Sebakis Nur Haris, mengeluhkan kondisi wilayah transmigrasi di perbatasan RI – Malaysia ini.

Baca juga: IRT di Kubu Raya Ditemukan Tewas Saat Jaga Anak yang Sakit di Puskesmas

Saat ini, istri Nur Haris sedang hamil besar 8 bulan. Istrinya juga sering mengeluh sakit di bagian kepala, bagian pinggul, juga di pinggang.

Saking sakitnya, ia sering berteriak mengaduh dan menjadi keprihatinan para tetangga yang mendengar teriakanya.

‘’Saya ingin bawa istri ke Puskesmas di desa sebelah, tapi jalannya hancur sekali kalau habis hujan. Enggak berani ambil resiko saya, khawatir nanti bagaimana janinnya dengan kondisi istri hamil besar begini,’’tambahnya.

Jalan menuju puskesmas memang masih tanah liat. Jalanan tersebut akan menjelma lumpur saat hujan turun.

Warga harus melewati akses di tengah perkebunan dan menempuh jarak paling sedikit dua jam untuk mencapai Puskesmas.

‘’Di sini ada bangunan pustu baru yang sama besar dengan yang roboh itu. Tapi buat apa ada bangunannya, tapi enggak ada petugasnya,’’keluhnya.

Baca juga: Duduk Perkara Pemukulan Kepala Puskesmas di Sampang, 3 Mahasiswa Jadi Tersangka

Nur mengatakan, awal dirinya menginjakkan kaki di wilayah transmigrasi SP 5 Sebakis, bersama sekitar lebih 200 KK lainnya, masih ada petugas medis yang menempati Pustu.

Sayangnya hal tersebut hanya berlangsung satu atau dua tahun saja, setelahnya, tidak pernah ada lagi petugas medis, bahkan sampai bangunan pustunya roboh.

‘’Kami semua di sini berharap pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan mengutus utusannya dan ditempatkan di pustu. Kan fasilitas bangunannya sudah ada, kasihan warga sini, sudah ada dua bayi meninggal karena dilahirkan tanpa bantuan petugas kesehatan,’’kata Nur Haris.


Jawaban Dinkes Nunukan


Plt Dinas Kesehatan Nunukan Miskia tidak membantah kalau di wilayah transmigrasi SP 5 Sebakis belum ada petugas medis.

Padahal, wilayah yang merupakan pulau terpisah dari daratan Nunukan ini secara administrasi masuk di wilayah Kecamatan Nunukan Barat.

‘’Memang ada bangunan pustu di wilayah itu (SP 5), tapi bukan bangunan pemerintah. Data dua Pustu itu tidak terdaftar di kami,’’ujarnya ditemui, Rabu (26/7/2023).


Miskia juga mengatakan, tidak ada laporan masuk terkait adanya ibu hamil maupun kematian bayi di SP 5 Sebakis.

‘’Ada puskesmas di desa sebelahnya. Memang jaraknya sekitar dua jam dan jalanannya susah,’’akunya.

Miskia juga membenarkan, bahwa rentang jarak dan kendala akses menuju SP 5 Sebakis, diduga menjadi penyebab nihilnya laporan keberadaan wanita hamil, maupun data kematian bayi, di wilayah ini.

‘’Ini ke depan menjadi bahan evaluasi kami. Selanjutnya kami akan usahakan ada penempatan tenaga medis disana. Kami ada 108 PPPK nakes dan nanti bisa beberapa kita tugaskan ke sana. Tapi seharusnya Kades-nya melaporkan kondisi seperti ini ke kami agar bisa terkontrol,’’jawabnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harkitnas dan Hari Jadi Ke-283 Wonogiri, Bupati Jekek: Penguasaan Teknologi Kunci Capai Indonesia Emas 2045

Harkitnas dan Hari Jadi Ke-283 Wonogiri, Bupati Jekek: Penguasaan Teknologi Kunci Capai Indonesia Emas 2045

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
KPU Sikka Respons Kasus Caleg Terpilih Jadi Tersangka TPPO

KPU Sikka Respons Kasus Caleg Terpilih Jadi Tersangka TPPO

Regional
Mengalami Pendarahan, 1 Jemaah Haji Asal Semarang Gagal Berangkat

Mengalami Pendarahan, 1 Jemaah Haji Asal Semarang Gagal Berangkat

Regional
KKP Bongkar Penyelundupan BBM Ilegal dan TPPO di Maluku

KKP Bongkar Penyelundupan BBM Ilegal dan TPPO di Maluku

Regional
Rebut Markas OPM di Hutan Maybrat, TNI Amankan Kotak Amunisi dan Puluhan Anak Panah

Rebut Markas OPM di Hutan Maybrat, TNI Amankan Kotak Amunisi dan Puluhan Anak Panah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Dibakar Cemburu, Pria di Nunukan Aniaya Istri dengan Benda Keras

Dibakar Cemburu, Pria di Nunukan Aniaya Istri dengan Benda Keras

Regional
Mantan Napi Soemarmo Bakal Maju Pilkada Semarang Lagi, Siap Buktikan Tak Terbukti Korupsi

Mantan Napi Soemarmo Bakal Maju Pilkada Semarang Lagi, Siap Buktikan Tak Terbukti Korupsi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Petir

Regional
Sebar Hoaks Soal Peredaran Beras Plastik di Media Sosial, Pria di Kalsel Ditangkap

Sebar Hoaks Soal Peredaran Beras Plastik di Media Sosial, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Soal Pengantin Perempuan Ternyata Lelaki, Sekda Halsel Sempat Panggil Kades

Soal Pengantin Perempuan Ternyata Lelaki, Sekda Halsel Sempat Panggil Kades

Regional
[POPULER NUSANTARA] Cerita Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD | Wanita Tampar Polisi di Makassar Ditahan

[POPULER NUSANTARA] Cerita Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD | Wanita Tampar Polisi di Makassar Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com