BENGKULU, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengunjungi Provinsi Bengkulu sejak Rabu (19/7/2023) hingga Jumat (21/7/2023). Ada lima kabupaten yang didatangi Jokowi, yakni Kepahiang, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Kota Bengkulu, dan Seluma.
Kedatangan Jokowi disambut ribuan warga yang ingin bersalaman dan mengambil foto orang nomor 1 di Indonesia itu.
Salah satunya Nurjaan (50), warga Kota Bengkulu ini rela menunggu Jokowi selama empat jam di SMK Negeri 1 Kota Bengkulu.
Baca juga: Tinjau Jalan Inpres, Jokowi Pastikan Perbaikan Jalan Rusak di Bengkulu Sudah Dimulai
"Saya membayangkan bila tangan saya sentuh tangan Presiden, rasanya seperti terbang di awan, bangga, syukur," kata Nurjaan kepada Kompas.com di lokasi.
Di sisi lain, Wince dan Nursiah, remaja Kota Bengkulu sibuk mengotak-atik ponselnya, bersiap mengambil foto Presiden.
"Sudah setel kamera, kalau mendadak Pak Jokowi datang tinggal difoto," ujar Wince.
Saat Jokowi datang ke SMK Negeri 1 Kota Bengkulu, ribuan siswa dan masyarakat terlihat berdesakan ingin melihat Jokowi lebih dekat.
Teriakan histeris dan kegirangan juga terlihat tatkala siswa mendapatkan cinderamata dari Presiden.
Di Pasar Minggu, Kota Bengkulu, 4 jam warga membentuk barisan tanpa dikomandoi menyambut kedatangan Jokowi. Saat presiden tiba di pasar, masyarakat langsung berlarian, berusaha bersalaman dengan Jokowi.
Dalam kunjungannya di Bengkulu, ada beberapa agenda yang dilakukan Jokowi. Mulai dari meresmikan Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung, menjanjikan bantuan kendaraan listrik untuk SMK Negeri 2 Kabupaten Taba Penanjung.
Selain itu juga perbaikan jalan di Bengkulu dengan anggaran Rp 400 miliar dan menyediakan alat operasi katarak untuk RSUD Kepahiang.
Direktur RSUD Kepahiang, dr. Febbi Nursanda mengatakan, pihaknya sangat terbantu dengan bantuan alat operasi katarak tersebut.
Pasalnya, selama ini Kabupaten Kepahiang tidak memiliki alat tersebut dan harus meminjam alat dari Lampung. Selain itu, mereka juga harus mendatangkan dokter spesialis mata dari Sumatera Selatan.
Febbi mengatakan, dalam sebulan hanya mampu melayani 12 dari lebih dari 200 pasien katarak.
"Jadi kalau mereka membutuhkan operasi katarak harus antre sekitar satu tahun," ujar Febbi.
Banyak harapan dititipakn masyarakat Bengkulu dalam kunjungan terlama Presiden kali ini ke Bengkulu. Harapan tersebut wajar disematkan mengingat peringkat kemiskinan nomor dua tertinggi di Pulau Sumatera enggan lepas dari Bumi Rafflesia.
"Kunjungan presiden semoga membawa kemajuan pembangunan Bengkulu," harap Hidayat salah seorang warga Bengkulu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.