Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kecelakaan KA Brantas Vs Truk di Semarang Masih Dirawat di RSUP Kariadi

Kompas.com - 19/07/2023, 12:08 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Satu penumpang kereta api 112 Brantas relasi Pasar Senen-Blitar yang terlibat kecelakaan dengan truk tronton di Jalan Madukoro Semarang, Jawa Tengah, masih dirawat di RSUP Kariadi. Ia mengalami luka di persendian, tetapi tidak fatal.

Manajer Humas KAI Daop 4 Semarang Ixfan Hendri Wintoko mengatakan, penumpang tersebut terluka karena takut dan melompat dari kereta api saat insiden kecelakaan berlangsung.

"Penumpang perempuan itu takut," jelasnya saat ditemui di lokasi kecelakaan, Rabu (19/7/2023).

Baca juga: Imbas KA Brantas Tabrak Truk di Semarang, KA Pandalungan Terlambat 2 Jam

 

Dia menjelaskan, pada saat kejadian, kereta sudah dalam keadaan pelan sehingga luka yang dialami korban tidak fatal.

"Penumpang masih dirawat, luka persendian," paparnya.

Sementara itu, semua penumpang KA Brantas relasi Jakarta-Blitar yang berjumlah 626 orang sudah berhasil dievakuasi dengan keadaan selamat.

"Hanya satu yang terluka. Semuanya selamat," kata dia.

Baca juga: Update Kecelakaan KA Brantas Vs Truk di Semarang, Gandengan Truk Berhasil Dievakuasi

Sebanyak 625 penumpang kereta api tersebut juga sudah melanjutkan perjalanan sejak Selasa malam. Selanjutnya, dia akan menghitung angka kerugian akibat kecelakaan itu.

"Nanti kita akan menuntut pemilik truk," paparnya.

Proses evakuasi lokomotif eks kereta api 112 Brantas juga sudah selesai. Jalur itu sudah bisa dilalui kereta api.

"Mulai pukul 04.28 WIB pagi tadi, alhamdulillah proses evakuasi lokomotif eks KA 112 Brantas sudah selesai dievakuasi dan jalur hulu dapat dilalui kereta api dengan kecepatan terbatas,” jelasnya.

Ixfan menyebutkan, sekitar pukul 05.17 WIB, kereta api 130 Gumarang relasi Pasar Senen-Surabaya Pasarturi telah berhasil melewati jalur hulu dengan batas kecepatan 5 kilometer per jam.

"Dan saat ini jalur hulu sudah dapat dilalui KA dengan batas kecepatan menjadi 10 kilometer per jam," kata dia.

Saat ini, dua jalur kereta api di Semarang sudah dapat dilalui kembali. Untuk jalur hilir sudah dapat dilalui dengan kecepatan normal, sedangkan di jalur hulu sudah dapat dilalui dengan kecepatan terbatas.

"Sampai saat ini masih ada beberapa kereta api yang mengalami keterlambatan, di antaranya kereta api 78F Pandalungan 124 menit, kereta api 126 Harina 155 menit, kereta api 16 Argo Muria 145 menit, dan kereta api 130 Gumarang 147 menit," paparnya.

Meski jalur sudah dapat dilalui dengan kecepatan terbatas, kepadatan di pelintasan masih terjadi dan secara bertahap akan terurai.

"Seluruh jajaran KAI terus berupaya semaksimal mungkin untuk dapat menormalkan kembali seluruh jadwal perjalanan kereta api," imbuh dia. 

Sebelumnya diberitakan, kereta api Brantas relasi Jakarta-Blitar menabrak truk yang mogok di pelintasan kereta di Jalan Madukoro, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/7/2023) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com