Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Eki Baihaki
Dosen

Doktor Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad); Dosen Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas). Ketua Citarum Institute; Pengurus ICMI Orwil Jawa Barat, Perhumas Bandung, ISKI Jabar, dan Aspikom Jabar.

“Pok, Pek, Prak” Merawat Citarum

Kompas.com - 18/07/2023, 17:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Inovasi dan kolaborasi Kodam III Siliwang, BBWS dan akademisi harus diwujudkan dengan memadukan hard power, soft power dan smart power untuk menghasilkan kekuatan inovatif yang diharapkan menjadi pendobrak stagnasi yang ada.

BBWS Citarum mendukung hadirnya inovasi-kolaborasi dari unsur akademisi dan pemangku kepentingan lainnya dalam upaya mewujudkan keberlangsungan Citarum.

Rektor Universitas Pasundan, Prof . Dr. Eddy Jusuf, Sp.,MSi.,M.Kom,IPU, selaku Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Jawa Barat, menyambut baik dan berkomitmen membantu secara optimal sesuai dengan sumber daya yang dimiliki perguruan tinggi bagi keberlangsungan program Citarum Harum.

Program Citarum Harum dengan strategi kolaborasi sinergi pentahelixnya yang mampu menghadirkan energi besar masyarakat Jawa Barat dari berbagai kalangan untuk terlibat aktif dalam program percepatan penanggulangan pencemaran aliran sungai Citarum Harum.

Strategi pentahelix yang telah diimplementasikan dalam program Citarum Harum, telah menghijrahkan sungai terkotor di dunia mulai kembali harum.

Strategi Sinergi Pentahelix perlu disosialisasikan dan dinternalisasikan kembali untuk diimplementasikan dalam menjawab ego sektoral yang ada di tubuh bangsa.

Sejak 2013, UNPAS telah memiliki Desa Binaan di Cibeureum Kertasari yang masuk Sektor I Citarum Harum.

Di Desa Binaan inilah para dosen melakukan pengembangan dan pengabdian pada masyarakat, salah satunya adalah pelatihan dan sosialisasi pengelolaan sampah sayuran menjadi pakan ternak.

Penanaman Alpukat lebih dari 100.000 biji ditanam sejak 2013. Setiap tahun para mahasiwa baru diminta untuk membawa lima biji alpukat untuk ditanam di sepanjang DAS Citarum, yang terhenti saat pandemi covid 19.

Pohon alpukat dipilih sebagai pohon pengikat tanah gembur akibat erosi yang membuat sedimentasi atau pendangkalan sungai. Alhamdulilah saat ini sebagian besar yang ditanam sudah berbuah.

KKN, kuliah kerja mahasiswa pada program mandiri maupun kerja sama dengan Dirjen Dikti, pada kurun waktu tertentu, turut mengedukasi masyarakat cara meminimalkan sampah, termasuk mengolah sampah organik menjadi pakan ikan. Juga pemberdayaan di masyarakat melalui program UMKM, bekerjasama dengan dinas terkait.

Sejatinya akademisi dengan kekuatan kritis, inovatif dan solutif dapat melengkapi kekurangan unsur pemerintah yang memiliki kebijakan dan anggaran, namun terkadang kurang memiliki ide inovatif dan efektif.

Demikian juga sebaliknya, akademisi juga memiliki banyak ide, namun terkendala anggaran dan kebijakan.

Inovasi dan kolaborasi adalah kebutuhan bangsa saat ini, ditengah ego sektoral yang ada di pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang menjadikan program pemerintah kurang berjalan efektif.

Filosofi serendek saigel sabobot sapihenean, satu hati, satu misi dan satu stategi bersama bagi Citarum tetap harum yang harus menjadi komitmen dan ihtiar kita semua, utamanya masyarakat Jawa Barat, bagi Citarum tetap harum selamanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com