"Hanya empat tahun ini," kata Sriyati.
Menurut Sriyati, fenomena sekolah kurang murid dialami banyak sekolah. Di wilayah Wijimulyo saja banyak yang bernasib serupa.
"Wilayah zonasi kami untuk (melayani di) dusun Temanggal dan sedikit di Krinjing. (Fenomena kurang murid karena) sekolahan itu dekat satu sama lain, tidak sampai satu kilometer," kata Sriyati.
Dengan ketambahan empat siswa, SD Wijilor memiliki 35 siswa dari 200 lebih kursi yang disediakan.
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kulon Progo mencatat ada banyak sekolah kurang murid, baik sekolah negeri maupun swasta.
Sekolah disebut minim peserta didik bila jumlahnya di bawah 10 siswa baru di tahun ini. Terdapat 337 sekolah dasar di Kulon Progo.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,4 Juga Dirasakan di Kulon Progo, Bangunan Bergetar dan Lampu Jalanan Bergoyang
"Sebanyak 50 (dari 337) SD, mengalami minim peserta didik pada tahun ajaran 2023 – 2024 ini," kata Kepala Dikpora, Arif Prastowo via pesan.
Sebagian besar sekolah terletak di daerah perbukitan, seperti Kapanewon Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo dan Kokap.
Arif mengungkapkan, Dikpora Kulon Progo mengevaluasi situasi yang dialami semua sekolah ini.
Terutama terkait penyebab minimnya pendaftar di sekolah tersebut dan jalan keluarnya.
"Kebijakan dari evaluasi ini akan diambil nantinya sambil tetap memperhatikan kesediaan aksesibilitas layanan pendidikan di wilayah-wilayah pelosok kabupaten Kulon Progo,” kata Arif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.