PADANG, KOMPAS.com-Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi mengusulkan penambahan isi kelas atau rombongan belajar (rombel) di beberapa SMA kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Usulan itu untuk menyikapi masih adanya siswa lulusan SMP yang belum dapat diterima di SMA Negeri akibat keterbatasan kuota pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online Tahun 2023.
“Untuk mencarikan solusi bagi para siswa yang belum tertampung, kita mengusulkan pada Kementerian Pendidikan agar mengizinkan penambahan isi rombongan belajar (rombel) di beberapa SMA,” kata Mahyeldi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Senin (17/7/2023).
Baca juga: Siswa Tak Mampu di Banten Masih Bisa Daftar PPDB SMA Jalur Afirmasi hingga Akhir Agustus
Menurut Mahyeldi, usulan penambahan isi rombel itu telah berdasarkan hasil anasilis Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumbar, terhadap sebaran SMA dan domisili calon siswa yang belum mendapat sekolah lanjutan.
Isi rombel yang tadinya berjumlah 36 siswa, diusulkan Mahyeldi menjadi 40 agar dapat menampung lebih banyak siswa.
Menurut Mahyeldi, penambahan isi rombel itu tidak bisa serta merta dilakukan oleh Pemprov Sumbar, tetapi harus terlebih dahulu mendapat persetujuan Kemenndikbudristek, karena berkaitan dengan daftar siswa pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
“Itu harus persetujuan kementrian dulu, karena dalam aturan standar pelayanan isi rombel berjumlah 36 siswa dan tidak boleh ditambahkan tanpa seizin kementerian,” jelas Mahyeldi.
Mahyeldi mengungkapkan, permintaan itu tidak hanya berdasarkan hasil analisis dari Disdik Provinsi Sumbar, tapi juga sesuai dengan permohonan dari beberapa Bupati dan Wali Kota di Sumbar yang bahkan minta penambahan rombel bukan cuma isi.
“Sebelumnya ada beberapa Bupati dan Wali Kota yang menemui saya untuk minta dilakukan penambahan rombel (kelas) pada SMA di wilayahnya masing-masing,” ungkap Mahyeldi.
Baca juga: Siswa Tak Mampu di Banten Masih Bisa Daftar PPDB SMA Jalur Afirmasi hingga Akhir Agustus
Namun dikarenakan keterbatasan sarana dan prasarana seperti guru maupun ruang kelas, maka penambahan rombel diprediksi sulit untuk dilakukan, maka alternatif yang dipilih ialah mengusulkan penambahan jumlah isi rombel kepada Kemendikbudristek.
Kepala Disdik Sumbar, Barlius menuturkan SMA yang diusulkan untuk mendapat penambahan isi rombel berjumlah 31 SMA yang berada di 10 kabupaten/kota.
Sejumlah sekolah itu adalah 17 SMA di Kota Padang, 2 SMA di Padang Panjang, 2 SMA di Payakumbuh, 3 SMA di Bukittinggi, 2 SMA di Solok, 1 SMA di Padang Pariaman, 1 SMA di Tanah Datar, 1 SMA di Limapuluh Kota, 1 SMA Sijunjung dan 1 SMA di Pasaman.