Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Sebut Belum Ada Laporan Kasus Antraks di Jateng

Kompas.com - 11/07/2023, 21:12 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyaksikan vaksinasi antraks pada sapi milik peternak di Desa Karanganyar, Kecamatan Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (11/7/2023) sore.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Ganjar tiba di lokasi vaksinasi antraks sekitar pukul 15.42 WIB. Kedatangan orang nomor satu di Jawa Tengah disambut Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng, Agus Wariyanto; Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryatno dan pemerintah daerah setempat.

Ganjar langsung menuju ke kandang sapi milik peternak bernama Suyono (40) untuk menyaksikan secara simbolis vaksinasi antraks di wilayah Sukoharjo. Ada 11 ekor sapi milik Suyono yang disuntik vaksin antraks.

Baca juga: Sembelih Ternak Terkena Antraks, Pakar UGM: Itu Kesalahan Fatal

Ganjar mengatakan, alasan vaksinasi antraks hewan ternak di Desa Karanganyar, Kecamatan Weru, Sukoharjo karena berbatasan dengan wilayah Gunungkidul. Menurut Ganjar, vaksinasi ini dilakukan sebagai antisipasi agar sapi milik peternak di Sukoharjo tidak terkena antraks.

"Ya ini ternyata perbatasan persis antara Jawa Tengah dengan Jogja (Gunungkidul). Di Sukoharjo ternyata perbatasan dengan Gunungkidul (Semin). Jadi dua desa yang berdekatan ini tentu kita berjaga-jaga," kata Ganjar di Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa.

Ganjar menyampaikan, sampai hari ini belum ditemukan penyakit antraks yang menyerang ternak di Jawa Tengah.

"Alhamdulillah sampai dengan hari ini di Provinsi Jawa Tengah belum ada laporan (penyakit antraks). Kita cegah sedini mungkin," ungkap dia.

Lebih lanjut, Ganjar meminta agar warga tetap berhati-hati dengan antraks. Hal ini karena antraks merupakan penyakit zoonosis atau jenis penyakit infeksi bisa menular dari hewan ternak ke manusia.

"Kita mengingatkan karena antraks ini zoonosis ya. Bisa menular kepada manusia, maka manusia pun juga hati-hati. Gaya hidup bersihnya harus dirawat," kata Ganjar.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng, Agus Wariyanto mengatakan, sampai hari ini belum ditemukan antraks di Jawa Tengah. Meskipun demikian, antisipasi tetap dilakukan.

Vaksinasi antraks sebagai upaya agar hewan ternak di Jawa Tengah tidak tertular dengan penyakit antraks.

"Di Jawa Tengah sampai hari ini tidak ada temuan. Tapi kan tetap bersama kabupaten/kota untuk mencegah terjadinya antraks," kata dia.

Baca juga: Penderita Antraks di Gunungkidul Mulai Membaik, Luka Mulai Mengering

Menurut Agus pihaknya menyiapkan 25.000 vaksin antraks. Sementara yang didistribusikan ke Kabupaten Sukoharjo ada sebanyak 2.000 vaksin antraks.

"Hari ini (Sukoharjo) ada 2.000 vaksin. Tapi Jawa Tengah menyiapkan ada 25.000 vaksin antraks," ungkap dia.

Seorang peternak sapi Suyono mengaku, senang dengan adanya program vaksinasi antraks. Ada 11 ekor sapi miliknya yang disuntik vaksin antraks.

Dirinya sempat khawatir karena daerahnya perbatasan langsung dengan wilayah ditemukannya antraks yakni Gunungkidul.

"Sebelumnya belum ada (vaksinasi antraks sapi). Baru kali ini. Kemarin antraks (menyerang) kambing, domba. Kalau habis lebaran haji ini sapi di Gunungkidul ada (antraks). Ini takutnya wabahnya di Jateng," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

Regional
Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com