PAMEKASAN, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengungkapkan, penyebab berubahnya warna air sungai menjadi merah di sepanjang Sungai Desa Klampar, Kecamatan Proppo hingga Kecamatan Pamekasan karena limbah pewarna batik.
Limbah tersebut dibuang ke sungai.
Kepala DLH Pamekasan Supriyanto menjelaskan, berdasarkan hasil penelusuran tim gabungan antara DLH, staf Kecamatan Kota, Polres Pamekasan, Kodim 0826 Pamekasan, Dinas PUPR, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, ditemukan bahwa ada tindakan pembuangan limbah pewarna batik yang sengaja dibuang ke sungai.
Baca juga: Air Sungai di Pamekasan Mendadak Berubah Warna Jadi Merah Pekat
"Dugaan sementara itu penyebab berubahnya air sungai menjadi merah karena limbah pewarna batik. Ada bekas plastik yang dibuang ke sungai," terang Supriyanto, Selasa (11/7/2023).
Supriyanto menambahkan, pembuangan limbah pewarna batik ke sungai dilarang keras.
Sebab, itu akan merusak ekosistem sungai. Apalagi air sungai juga digunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.
Seperti menyiram tanaman tembakau, mencuci pakaian, memandikan hewan ternak.
"Kalau limbah pewarna itu bisa membahayakan. Namun kandungan apa saja dalam air yang sudah terkontaminasi limbah itu apa saja, kami masih lakukan uji laboratorium," imbuh mantan kepala bagian protokol Pamekasan ini.
Baca juga: DLH Pamekasan Teliti Air Sungai yang Berubah Warna Jadi Merah
DLH sudah meminta kepada tim agar terus memantau perkembangan kondisi air sungai.
Pihaknya juga sudah meminta kepada masyarakat agar tidak menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari.
Terkait dengan adanya dugaan pelanggaran hukum tentang pembuangan limbah ke sungai,
Supriyanto enggan menanggapi. Hal itu bukan ranah DLH, melainkan pihak kepolisian.
"Silakan polisi menindaklanjuti jika memang ada pelanggaran hukum," ujarnya.
DLH sudah menanyakan warga di sekitar titik pertama terjadinya perubahan air sungai. Namun, menurut Supriyanto, warga mengaku tak ada yang mengetahui.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.