Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warna Air Sungai di Pamekasan Jadi Merah Pekat, Begini Penjelasan DLH

Kompas.com - 11/07/2023, 14:30 WIB
Taufiqurrahman,
Krisiandi

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengungkapkan, penyebab berubahnya warna air sungai menjadi merah di sepanjang Sungai Desa Klampar, Kecamatan Proppo hingga Kecamatan Pamekasan karena limbah pewarna batik.

Limbah tersebut dibuang ke sungai.

Kepala DLH Pamekasan Supriyanto menjelaskan, berdasarkan hasil penelusuran tim gabungan antara DLH, staf Kecamatan Kota, Polres Pamekasan, Kodim 0826 Pamekasan, Dinas PUPR, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, ditemukan bahwa ada tindakan pembuangan limbah pewarna batik yang sengaja dibuang ke sungai.

Baca juga: Air Sungai di Pamekasan Mendadak Berubah Warna Jadi Merah Pekat

"Dugaan sementara itu penyebab berubahnya air sungai menjadi merah karena limbah pewarna batik. Ada bekas plastik yang dibuang ke sungai," terang Supriyanto, Selasa (11/7/2023).

Supriyanto menambahkan, pembuangan limbah pewarna batik ke sungai dilarang keras.

Sebab, itu akan merusak ekosistem sungai. Apalagi air sungai juga digunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.

Seperti menyiram tanaman tembakau, mencuci pakaian, memandikan hewan ternak.

"Kalau limbah pewarna itu bisa membahayakan. Namun kandungan apa saja dalam air yang sudah terkontaminasi limbah itu apa saja, kami masih lakukan uji laboratorium," imbuh mantan kepala bagian protokol Pamekasan ini.

Baca juga: DLH Pamekasan Teliti Air Sungai yang Berubah Warna Jadi Merah

DLH sudah meminta kepada tim agar terus memantau perkembangan kondisi air sungai.

Pihaknya juga sudah meminta kepada masyarakat agar tidak menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari.

Terkait dengan adanya dugaan pelanggaran hukum tentang pembuangan limbah ke sungai,

Supriyanto enggan menanggapi. Hal itu bukan ranah DLH, melainkan pihak kepolisian.

"Silakan polisi menindaklanjuti jika memang ada pelanggaran hukum," ujarnya.

DLH sudah menanyakan warga di sekitar titik pertama terjadinya perubahan air sungai. Namun, menurut Supriyanto, warga mengaku tak ada yang mengetahui. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com