Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Nelayan Pantai Sukaraja Minta Sampah Tidak Dibersihkan Total

Kompas.com - 11/07/2023, 14:11 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Sebagian besar nelayan Pantai Sukaraja, Bandar Lampung berharap tumpukan sampah tidak dibersihkan semuanya. Alasannya, tumpukan sampah tersebut digunakan sebagai landasan perahu.

Nelayan berpendapat tumpukan sampah ini telah menjadi daratan dari garis bibir pantai sebelumnya.

Ketua Nelayan Pantai Sukaraja Maryudi (50) mengatakan, sampah-sampah itu telah menumpuk sejak belasan tahun lalu.

Baca juga: Pantai Sukaraja Disebut Pantai Terkotor Nomor 2 di Indonesia, 300 Ton Sampah Dibersihkan

Sebelumnya garis bibir pantai ini sangat dekat dengan batas permukiman warga. Setelah sampah menumpuk, garis bibir pantai bertambah sekitar 30 meter seperti saat ini.

Karena itu, Maryudi dan sebagian nelayan tidak setuju jika tumpukan sampah itu harus dibersihkan semuanya.

"Iya, kalau untuk keseluruhan," kata dia, Selasa (11/7/2023).

Alasannya, karena tidak adanya lagi landasan perahu bagi para nelayan sekitar.

Hal itulah yang membuat Maryudi sempat meminta kepada tim Pandawara untuk tidak membersihkan seluruh sampah.

"Iya, kita minta, jangan sampai habis. Karena, untuk landasan perahu juga. Cuma ini saja untuk landasan perahu mereka (nelayan) disini, dan khususnya untuk pesisir teluk ini hanya disini saja yang bisa buat landasan perahu," kata dia.

Dia menambahkan nelayan setempat juga tidak meminta untuk dibuatkan dermaga karena berpendapat belum diperlukan.

"Enggak bisa kalau buat dermaga," katanya.

Sementara itu, ketidaksetujuan para nelayan untuk membersihkan seluruh sampah juga disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Lampung Emilia Kusumawati.

Menurut Emilia, nelayan setempat meminta untuk tidak dibersihkan secara total lantaran tidak adanya tempat sandaran kapal di lokasi.

"Nelayan sini memang minta ini tidak dibersihkan, karena dipakai untuk sandaran kapal mereka. Itulah makanya (pengelolaan sampah) kesulitan berdiri, saling bertentangan dengan masyarakat," katanya.

Baca juga: BERITA FOTO: Seharian Ribuan Orang Gotong Royong, Pantai Sukaraja Belum Bersih

Diberitakan sebelumnya, setelah menumpuk puluhan tahun lamanya, sampah di bibir Pantai Sukaraja, Bandar Lampung akhirnya dibersihkan, Senin (10/7/2023).

Terlihat, ribuan warga Kota yang berjuluk Tapis Berseri tumpah ruah membersihkan pantai yang berlokasi di Jalan Ikan Selar, Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras sejak pukul 07.00 Wib.

Meski, hujan deras sempat menghinggapi. Namun, warga masyarakat yang didominasi kaum millenial tampak bersemangat membersihkan pantai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com