Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persoalan Banjir Rob di Pesisir Pantura Jateng, Pengambilan Air Tanah Perparah Keadaan

Kompas.com - 05/07/2023, 22:31 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Banjir rob masih menjadi masalah menahun di pesisir Pantai Utara Jawa Tengah (Jateng) yang tak kunjung usai.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyebutkan, selain penurunan permukaan tanah, rob di pesisir Pantura juga diperparah dengan pengambilan air bawah tanah guna kebutuhan industri.

Hal ini diungkapkan usai membuka Musyawarah Daerah VIII Perkumpulan Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) DPD Jateng-DIY-Kalteng, di Hotel Santika Semarang, Rabu (5/7/2023).

Baca juga: 28 Bidang Tanah untuk Sheet Pile di Kawasan Rob Semarang Selesai Dibebaskan, Target Rampung 2023 Akhir

"Kondisi yang terjadi rob di Pantura disebabkan oleh dua hal. Pertama adalah penurunan permukaan tanah, kondisinya struktur tanahnya mudah turun. Ini diperparah dengan adanya pengambilan air yang berlebihan," ujar Sumarno.

Pihaknya mengakui bahwa banjir rob di pesisir Pantura ini masih menjadi pekerjaan rumah Pemprov Jateng.

Menurutnya, hampir semua perusahaan di pesisir Pantura, khususnya Kota Semarang dan Kabupaten Demak, menggunakan air tanah untuk menunjang aktivitas industri.

Akan tetapi, pihaknya tidak bisa serta merta menghentikan penggunaan air tanah yang sudah berjalan lama secara tiba-tiba.

"Pengambilan air tanah ini secara existing sudah ada karena kawasan industri di Jateng hampir semua di Pantura kebanyakan menggunakan air tanah. Sehingga kita tidak bisa menghentikan (tiba-tiba)," imbuh Sumarno.

Untuk itu, pihaknya mendorong pelaku industri di kawasan pesisir untuk mengganti air bawah tanah dengan air baku yang berasal dari sumber air permukaan. Ini merupakan solusi jangka panjang persoalan banjir rob.

Saat ini penyediaan air baku penunjang aktivitas industri di kawasan pesisir tengah diupayakan bersama Kementerian PUPR.

Yakni, dengan pembuatan bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, serta optimalisasi Waduk Jatibarang dan kolam retensi di Kota Semarang

"Tapi kita memikirkan bagaimana ini disubtitusi dengan air baku. Maka kami koordinasi dengan PUPR untuk pembuatan bendungan untuk penyediaan air baku. Waduk Jatibarang juga, kolam retensi di Semarang juga. Kalau sudah, baru kita subtitusi dengan air baku," pungkas Sumarno.

Baca juga: Monumen Ketenangan Jiwa, Saksi Bisu Perang Lima Hari di Semarang Terancam Ditenggelamkan Rob

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com