Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Solo Turunkan 32 Spanduk Penolakan Aksi "People Power"

Kompas.com - 05/07/2023, 14:31 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah (Jateng), mencopoti sejumlah spanduk penolakan aksi "People Power" yang digagas Mega Bintang Moedrick Sangidu.

Pencopotan sejumlah spanduk ini, terjadi di sejumlah wilayah Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng). Seperti  di Jalan Adi Sucipto, Jalan Slamet Riyadi, Jalan Jendral Sudirman, serta kawasan Benteng Vastenberg Solo.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan pencopotan spanduk ini dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Solo.

Baca juga: Rencana Aksi People Power di Solo, Polisi Sebut Tak Izinkan dan Muncul Spanduk Penolakan

"Sudah dicopot Pak Arif (Kepala Satpol-PP Solo) spanduk (penolakan) 'People Power'," kata Gibran Rakabuming Raka.

Pencopotan ini, melanggar Perda No. 10 tahun 2015 terkait lokasi larangan pemasangan spanduk.

Dalam spanduk tersebut, bernarasikan, 'kami warga Solo cinta damai, menolak segala bentuk kerusuhan, bentuk seruan yang mengarah perpecahan bangsa'.

"Penertiban tadi pagi, Rabu (5/7/2023). Ada 32 spanduk (dicopot) " kata Arif Darmawan, saat dikonfirmasi.

Kepala Satpol-PP mengatakan pencopotan tidak berdasarkan narasi atau penulisan yang tertera dalam spanduk.

"Kami tidak melihat kata-katanya. Sudah kami konsultasikan dengan Kesbangpol, spanduk itu melanggar Perda No. 10 tahun 2015," beber dia.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan selain banyak spanduk penolakan terdapat pula aksi penolakan secara langsung yang disampaikan kepadanya.

Menurutnya, penolakan ini karena ketidaksetujuan sejumlah pihak terhadap aksi demontrasi "People Power" yang akan turun ke jalan.

Baca juga: Tanggapi soal Pernyataan People Power Amien Rais, FX Rudy: People Power Mau Apa?

Selain itu, dalam surat pernyataan yang diterimanya, Iwan menyampaikan berbagai elemen masyarakat tidak menyetujui adanya aksi ini, karena dikhawatirkan menganggu pemulihan Kota Solo, setelah pandemi Covid-19. Baik dari sisi investasi dan pembangunan.

Iwan mengaku belum menerbitkan surat tanda terima pemberitahuan aksi "People Power" tersebut.

"Kami dari Polresta tidak menerbitkan surat tanda terima pemberitahuan itu. Perspektif kepolisian kami dengan pertimbangan keamanan ketertiban masyarakat," kata Iwan Saktiadi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kronologi Pencurian Gading Kerajaan Nita Seharga Rp 1,5 Miliar di Sikka

Kronologi Pencurian Gading Kerajaan Nita Seharga Rp 1,5 Miliar di Sikka

Regional
Habitat Hiu Paus di Sumbawa Terancam Rusak, Pemprov NTB Terbitkan Pergub

Habitat Hiu Paus di Sumbawa Terancam Rusak, Pemprov NTB Terbitkan Pergub

Regional
Korban Erupsi Gunung Marapi asal Riau Dimakamkan, Sang Ibu 2 Kali Pingsan

Korban Erupsi Gunung Marapi asal Riau Dimakamkan, Sang Ibu 2 Kali Pingsan

Regional
Jokowi Batal Pakai Sandal Merah yang Disiapkan SMKN di NTT, Siswa dan Guru Kecewa

Jokowi Batal Pakai Sandal Merah yang Disiapkan SMKN di NTT, Siswa dan Guru Kecewa

Regional
Banjir di Kapuas Hulu Kalbar Rendam Ribuan Rumah dan Putus Akses Transportasi Warga

Banjir di Kapuas Hulu Kalbar Rendam Ribuan Rumah dan Putus Akses Transportasi Warga

Regional
Janjikan Bisa Loloskan Tes CPNS Kemenkumham, Pria di Banyumas Dibekuk Polisi

Janjikan Bisa Loloskan Tes CPNS Kemenkumham, Pria di Banyumas Dibekuk Polisi

Regional
Tangkap 8 Debt Collector yang Meresahkan Warga, Kantor Polda Jateng Dibanjiri Kiriman Bunga

Tangkap 8 Debt Collector yang Meresahkan Warga, Kantor Polda Jateng Dibanjiri Kiriman Bunga

Regional
Seminggu Usai Dilantik Jokowi, KSAD Pimpin Langsung Penembakan 400 Roket di Kebumen

Seminggu Usai Dilantik Jokowi, KSAD Pimpin Langsung Penembakan 400 Roket di Kebumen

Regional
Video Viral 'Dugem' di Salah Satu Kampus di Palembang, Kaprodi Minta Maaf dan Sebut Tidak Akan Terulang

Video Viral "Dugem" di Salah Satu Kampus di Palembang, Kaprodi Minta Maaf dan Sebut Tidak Akan Terulang

Regional
Jelang Natal dan Tahun Baru, Stok Beras di Solo Melimpah Capai 10.400 Ton

Jelang Natal dan Tahun Baru, Stok Beras di Solo Melimpah Capai 10.400 Ton

Regional
Ayah dan Anak Tewas Dibunuh di Maros, Anak Perempuan Berhasil Selamat

Ayah dan Anak Tewas Dibunuh di Maros, Anak Perempuan Berhasil Selamat

Regional
Ditemukan Warga, Pelaku yang Tega Buang Bayi di Jembatan Gunungpati Semarang Dikejar Polisi

Ditemukan Warga, Pelaku yang Tega Buang Bayi di Jembatan Gunungpati Semarang Dikejar Polisi

Regional
Sejumlah Los Pasar Legi Solo Kemalingan, Pengelola Pasar Cek CCTV

Sejumlah Los Pasar Legi Solo Kemalingan, Pengelola Pasar Cek CCTV

Regional
Di Hadapan Mahasiswa Bengkulu, Anies Sebut IKN Belum Prioritasnya

Di Hadapan Mahasiswa Bengkulu, Anies Sebut IKN Belum Prioritasnya

Regional
Sang Ibu Menunggu Wilki di Kaki Gunung Marapi

Sang Ibu Menunggu Wilki di Kaki Gunung Marapi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com