Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Turah Penggal Kepala Wanita di Klaten Ternyata Residivis | Naik Kereta Cepat Jakarta Bandung Gratis

Kompas.com - 24/06/2023, 06:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Pria bernama Turah alias Daud membunuh dan mutilasi tetangganya R (56) di Desa Nangsri, Manisrenggo, Klaten Jawa Tengah.

Pelaku ternyata seorang residivis yang juga pernah dipenjara 12 tahun akibat kasus pembunuhan tahun 2009.

Pemerintah akan menggratiskan tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) selama tiga bulan.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil lewat akun Instagramnya @ridwankamil, mengatakan, digratiskannya tiket kereta dimulai dari tanggal 18 Agustus sampai Oktober 2023.

Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com. Berikut ini lima berita populer Nusantara yang dirangkum pada Jumat (23/6/2023):

1. Turah residivis kasus pembunuhan

Baca juga: Motif Turah Bunuh dan Penggal Kepala Wanita di Klaten, Sakit Hati Dituduh Ambil Uang Rp 20.000

Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Lanang Teguh Pambudi mengatakan, dari pengakuan pelaku, pada tahun 2009 pernah melakukan pembunuhan di Wonosobo.

Adapun motif pelaku membunuh korbannya dilatarbelakangi dendam. Pelaku dijanjikan sesuatu oleh korban. Merasa tidak ditepati, akhirnya pelaku membunuh korban.

"Kami sedang melakukan koordinasi dengan Polres Wonosobo di mana pada saat itu tahun 2009 pengakuan tersangka (membunuh orang). Dia merasa dibohongi oleh wanita. Dijanjikan sesuatu namun tidak diberikan kepada tersangka. Sehingga pada saat itu (tahun 2009) tersangka membunuh korban," kata Lanang di Klaten, Jawa Tengah, Kamis (22/6/2023).

Sementara pembunuhan disertai mutilasi yang dilakukan Turah di Klaten, juga dilatarbelakangi dendam. Pelaku dituduh mengambil uang Rp 20.000 oleh korban R.

Rangkaian kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang berwarna kuning merupakan kereta inspeksi (Comprehensive Inspection Train/CIT). Kereta cepat ini akan digunakan untuk memastikan kesiapan kondisi rel, sistem kelistrikan, dan sistem pendukung lainnya.KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu Rangkaian kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang berwarna kuning merupakan kereta inspeksi (Comprehensive Inspection Train/CIT). Kereta cepat ini akan digunakan untuk memastikan kesiapan kondisi rel, sistem kelistrikan, dan sistem pendukung lainnya.

2. Naik kereta cepat gratis selama 3 bulan

Baca juga: Luhut Minta Proyek Kereta Cepat Beres Sebelum Dijajal Jokowi pada Juli 2023

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil lewat akun Instagramnya @ridwankamil, mengatakan, digratiskannya tiket kereta dimulai dari tanggal 18 Agustus sampai Oktober 2023.

"GRATIS SELAMA 3 BULAN PERTAMA, Untuk masyarakat yang ingin mencoba Kereta Api Cepat Jakarta Bandung. Dari 18 Agustus sd Oktober. Pak @luhut.pandjaitan menyetujui gagasan ini saat diusulkan ketika mengetes kecepatan kereta cepat ini," tulis Emil, sapaan Ridwa Kamil, Kamis (22/6/2023).

Masih dalam unggahannya, Emil menjelaskan, saat dirinya menjajal KCJB, kecepatan kereta mencapai 354 km per jam dari Stasiun Halim, Jakarta, menuju Stasiun Tegalluar, Bandung.

"Halim-Padalarang hanya 20-an menit. Siang tadi, kami memulai perjalanan dari Jln. Sudirman Jakarta kita naik LRT ke Halim. Halim Padalarang dengan kereta Cepat. Dan dari Padalarang ke pusat kota Bandung naik kereta feeder, atau lanjut ke stasiun akhir Tegal Luar," tulis Emil.

"Doakan proses pengetesan2 lancar dan akhirnya kemajuan infrastruktur transportasi ini bisa kita gunakan bersama-sama. Tahap 2 adalah Bandung-Kertajati-Yogya-Solo-Surabaya. Studi kelayakan disepakati untuk segera dilakukan," tulis mantan Wali Kota Bandung itu.

ilustrasi pesawat.Freepik/rawintanpin ilustrasi pesawat.

3. Pesawat hilang kontak di Papua Pegunungan

Baca juga: Pesawat SAM Air yang Hilang Kontak di Yalimo Ditemukan dalam Kondisi Hancur

Pesawat Cessna 208 milik SAM Air dilaporkan hilang kontak ketika sedang melakukan penerbangan dengan rute Elelim - Welarek, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat (23/6/2023).

"Pesawat loss contact, tadi (terbang) dari Elelim ke Welarek," ujar Kapolres Yalimo AKBP Rudolof Yabansabra ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat.

Dilaporkan, pesawat tersebut diterbangkan oleh Kapten Hari Permadi sebagai pilot. Pesawat membawa enam orang, terdiri dari dua kru dan empat penumpang.

Menurut dia, saat pesawat lepas landas dari Elelim pada pukul 01.53 WIT, cuaca dalam keadaan baik sehingga informasi adanya hilang kontak mengejutkan semua pihak.

"Cuaca bagus, hanya kemarin cuaca buruk makanya pesawat tidak masuk, makanya baru hari ini pesawat masuk," kata Rudolof.

Daftar uang tabungan murid kelas 6 di SD Negeri 2 Kondangjajar Pangandaran yang belum dikembalikan oleh pihak sekolah. Tribun Jabar Daftar uang tabungan murid kelas 6 di SD Negeri 2 Kondangjajar Pangandaran yang belum dikembalikan oleh pihak sekolah.

4. Sanksi guru tak kembalikan tabungan siswa SD

Baca juga: Guru yang Tak Kembalikan Uang Tabungan Siswa SD di Pangandaran Akan Disanksi Tegas

Sejumlah guru meminjam uang tabungan siswa SD di Pangandaran, Jawa Barat, belum mengembalikan uang yang disimpan di koperasi.

Total tabungan yang belum dikembalikan pihak sekolah mencapai Rp 7,47 miliar, berasal dari sejumlah siswa di Kecamatan Cijulang dan Kecamatan Parigi, Pangandaran.

Akibat ulah para guru yang tidak kunjung mengembalikan pinjaman, koperasi merugi dan dituntut untuk mengembalikan uang siswa.

Ketua tim khusus (Timsus) sekaligus Inspektur Inspektorat Kabupaten Pangandaran, Apip Wina Yadi menyatakan, diberikan sangsi tegas kepada guru yang mempunyai utang uang tabungan.

Namun, sebelum memberikan sangsi tegas, tentu pihaknya akan melihat dulu itikad guru bersangkutan.

"Apakah, beritikad baik atau tidak. Nanti, kita lihat," ujar Apip kepada sejumlah wartawan di SD Negeri 1 Kondangjajar, Rabu (21/6/2023) sore dilansir dari TribunJabar.id.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming RakaKOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka

5. Gibran sentil pejabat soal "event" pariwisata

Baca juga: Gibran Sentil Anak Buahnya: Event Pariwisata, tapi Isinya Pejabat-pejabat Pidato

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyentil anak buahnya karena sering kali membuat acara yang monoton dan membosankan.

Menurutnya dinas-dinas perlu menggandeng berbagai pihak agar acara yang digelar di Solo lebih menarik dan tidak membosankan. Hal ini disampaikan Gibran di sela jumpa pers Sudamala di Pura Mangkunegaran.

"Banyak event di Kota Solo yang mungkin diadakan dinas, yang saya lihat sudah mulai monoton. Ini dengan adanya acara seperti ini (Sudamala) bisa menjadi pecutan untuk kita lebih termotivasi lagi dan berinovasi lagi," katanya Kamis (22/6/2023), dikutip dari TribunSolo.com.

Gibran menyebut banyak acara pariwisata yang diisi dengan pidato para pejabat.

"Event pariwisata tapi isine (isinya) pejabat-pejabat pidato," ungkapnya.

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menginginkan agar isi acara bisa lebih segar dan membawa suasana baru tapi tidak meninggalkan sisi edukasi.

"Konten acaranya fresh, kekinian, ada sisi edukasi, sisi kebudayaan. Biar semuanya terpacu, enggak monoton tiap tahun gini-gini terus," katanya.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Solo, Labib Zamani, Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor Dita Angga Rusiana, David Oliver Purba, Andi Hartik, Maya Citra Rosa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com