Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NTT Kirim 550 Sapi ke DKI untuk Penuhi Kebutuhan Daging Jelang Idul Adha lewat Tol Laut

Kompas.com - 20/06/2023, 16:13 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 550 sapi ternak asal Nusa Tenggara Timur (NTT), dibawa menggunakan Kapal Cemara Nusantara 1 menuju Jakarta, Selasa (20/6/2023).

Sebelum dibawa menggunakan kapal milik Pelni itu ke Jakarta, digelar kegiatan pelepasan yang dihadiri sejumlah pejabat dari Kementerian Perhubungan, Pelni, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kupang dan Pemerintah Provinsi NTT.

Kepala Sub Direktorat Angkutan Dalam Negeri Kementerian Perhubungan Hasan Sadili, mengatakan, pengiriman 550 ekor sapi itu sesuai kapasitas maksimal kapal itu.

"Secara daya angkut yang dikeluarkan oleh pihak kapal itu 500 ekor tetapi sudah diberikan dispensasi 10 persen sehingga maksimalnya menjadi 550 ekor," kata Hasan, kepada sejumlah wartawan.

Baca juga: Temukan Sapi dengan Benjolan di Kulit Saat Sidak, Begini Penjelasan Disnak Blitar

Rute kapal itu lanjut Hasan, sebenarnya akan singgah di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT, tetapi karena muatannya sudah maksimal maka langsung ke Tanjung Priok, Jakarta.

Perjalanan kapal itu, kata dia, rencananya memakan waktu perjalanan lima sampai enam hari.

Hasan menyebut, ternak yang dikirim tersebut kesehatannya dipastikan aman dan layak dikonsumsi. Sebab, NTT masih zona hijau penyakit mulut dan kuku.

"Dinas Peternakan di NTT sudah menjamin kesehatan hewan ini. Sapi ini sudah melalui proses karantina, sehingga kita tidak perlu meragukan lagi bagaimana ternak ini soal faktor kesehatan," ungkap dia.

Dia menjelaskan, program tol laut ternak merupakan salah satu program pemerintah, yang merupakan kerja sama antara Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pertanian, dalam rangka mendukung kebijakan nasional swasembada daging sapi dan kerbau.

Baca juga: Jelang Idul Adha, DKPP Jabar Temukan 6.000 Kasus Cacar Sapi

"Pengoperasian kapal khusus ternak bertujuan untuk menjamin kelangsungan pendistribusian ternak melalui angkutan laut dengan jadwal tetap dan teratur," kata dia.

Khusus ternak kata Hasan, dibangun dengan bentuk dan desain khusus untuk sarana pengangkutan ternak dengan memperhatikan kaidah kesejahteraan hewan (animal welfare).

Kapal tol laut ini juga, dilengkapi dengan tenaga medis (dokter dan mantri hewan) sehingga kondisi kesehatan dan kesejahteraan ternak selama pelayaran dapat terjaga.


Program tol laut ternak telah dilaksanakan sejak 2015. Pada tiap tahunnya terus mencatatkan peningkatan dari sisi jumlah trayek yang dilayani, maupun jumlah muatan yang diangkut.

Baca juga: Jokowi Borong 10 Sapi Kurban untuk Masjid di Jateng, Punya Suparno Laku Rp 53,5 Juta

"Pada tahun 2022 kemarin, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah menyelenggarakan sebanyak enam trayek kapal khusus ternak dan total muatan yang diangkut sebanyak 42.398 ekor ternak," ungkap Hasan.

Kemudian, pada 2023 ini kapal khusus ternak melayani sembilan pelabuhan muat dan lima pelabuhan bongkar serta realisasi muatan yang telah diangkut kapal khusus ternak minggu ke-2 Bulan Juni 2023 mencapai 15.955 ekor.

 

Dia menyebutkan, penambahan layanan kapal khusus ternak ini beriringan dengan meningkatnya pemintaan dari daerah agar kapal khusus ternak dapat menyinggahi daerahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Nekat Melintas di Jembatan Muara Tembesi Batanghari, Kapal Tongkang Batu Bara Dilempar Bom Molotov

Nekat Melintas di Jembatan Muara Tembesi Batanghari, Kapal Tongkang Batu Bara Dilempar Bom Molotov

Regional
Pemkab Wonogiri Butuh Anggaran Rp 70 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Slogohimo

Pemkab Wonogiri Butuh Anggaran Rp 70 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Slogohimo

Regional
Pelajar MTs Disetrika Kakak Kelas, Kemenag Evaluasi Keamanan 'Boarding School' di Jateng

Pelajar MTs Disetrika Kakak Kelas, Kemenag Evaluasi Keamanan "Boarding School" di Jateng

Regional
Menilik 'Pilot Project' Rumah Apung di Demak, Digadang-gadang Jadi Solusi Banjir Rob

Menilik "Pilot Project" Rumah Apung di Demak, Digadang-gadang Jadi Solusi Banjir Rob

Regional
Kapal Roro Permata Lestari I Terbakar di Bengkalis

Kapal Roro Permata Lestari I Terbakar di Bengkalis

Regional
Tim Hotman Paris Tangani Kasus Nasifa yang Tewas Tanpa Busana di Kolam Galian

Tim Hotman Paris Tangani Kasus Nasifa yang Tewas Tanpa Busana di Kolam Galian

Regional
Banjir dan Longsor Kembali Terjang Luwu, 3 Kali dalam Bulan Ini

Banjir dan Longsor Kembali Terjang Luwu, 3 Kali dalam Bulan Ini

Regional
4 Wanita yang Viral Merokok dan Minum Miras di Mapolres Sikka NTT Minta Maaf

4 Wanita yang Viral Merokok dan Minum Miras di Mapolres Sikka NTT Minta Maaf

Regional
Komunitas Lintas Agama di Jateng Rayakan Waisak di Vihara Tanah Putih Semarang

Komunitas Lintas Agama di Jateng Rayakan Waisak di Vihara Tanah Putih Semarang

Regional
Keluarga Pegi DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Ibu Jadi ART, Ayah Kuli Bangunan di Bandung

Keluarga Pegi DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Ibu Jadi ART, Ayah Kuli Bangunan di Bandung

Regional
Air Danau Kelimutu Ende Berubah Warna, Ini Penjelasan Badan Geologi

Air Danau Kelimutu Ende Berubah Warna, Ini Penjelasan Badan Geologi

Regional
Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Regional
Laga Final Persib Vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Laga Final Persib Vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Regional
Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Regional
Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com