Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idul Adha 2023, Distribusi Hewan Kurban di Kota Solo Bakal Diawasi

Kompas.com - 20/06/2023, 15:50 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kepolisian bakal melakukan pengawasan distribusi hewan kurban dan bahan pokok di Kota Solo, Jawa Tengah. Hal ini menyusul, telah ditetapkannya Idul Adha pada 29 Juni 2023 oleh Pemerintah.

Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan telah merencanakan sejumlah skema pengamanan.  Mulai dari berkoordinasi dengan Pemerintahan Kota (Pemkot) untuk ketersediaan bahan pokok hingga penyekat angkutan ternak hewan qurban.

Seperti diketahui, mobilitas kendaraan peternakan ini, perlu diperhatikan untuk memastikan hewan yang disembelih dalam keadaan sehat dan sudah memiliki izin dari Dinas Peternakan.

Selain itu penyakit hewan ternak seperti PMK dan LSD, yang masih merebak di Indonesia, juga masih perlu diperhatikan.

Baca juga: Jokowi Borong 10 Sapi Kurban untuk Masjid di Jateng, Punya Suparno Laku Rp 53,5 Juta

"(Penyekat) Kita coba menunggu koordinasi dari Dinas Peternakan. Mungkin nanti akan mengadakan pengecekan pasar hewan atau tempat-tempat penjualan hewan kurban. Untuk langkahnya seperti apa nanti kita akan kolaborasi dengan Dinas,"  kata Iwan, Selasa (20/6/2023).

Terkait bahan-bahan pokok, pihaknya juga melakukan antisipasi kenaikan harga hingga pedagang nakal. Iwan mengatakan akan melakukan mekanisme pengecekan melakukan Satgas Pangan Polresta Solo, seperti Idul Fitri 2023, lalu.

"Seperti hari raya sebelumnya, kami berkoordinasi dengan pemerintahan atau departemen perdagangan akan memantau kondisi ketersediaan kebutuhan pokok di pasar," ujarnya.

"Seperti sembako atau barang kebutuhan pokok dan barang penting. Intinya sampai dengan saat ini situasinya stabil. Artinya ketersediaan masih cukup," lanjutnya.

Terkait masa libur Idul Adha selama tiga hari, Iwan mengatakan, akan melakukan antisipasi pengamanan dan penguraian titik-titik rawan macet di sejumlah ruas jalan. Dia memprediksi mobilitas warga akan meningkat. Baik dalam kota, kelur masuk hingga di sejumlah titik tempat wisata.

"Pergerakan orang dalam jumlah besar itu tentunya juga beriringan dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya seperti sarana transportasi. Terlebih adanya libur," ungkap Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com