BATAM, KOMPAS.com – Sebuah video viral yang memperlihatkan sejumlah warga di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) memanfaatkan genangan air hujan yang berada dalam lahan kosong akibat distribusi air bersih yang bermasalah.
Dalam video yang berdurasi 18 detik ini terlihat ada beberapa warga yang sengaja datang lahan kosong tersebut dengan membawa galon kosong.
Kemudian menimba air genangan tersebut menggunakan gayung, yang kemudian memasukan air genangan tersebut ke galon kosong mereka masing-masing.
Baca juga: Harga Hewan Kurban di Batam Naik 8 Persen Jelang Idul Adha
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video viral tersebut merupakan masuk kawasan RT 006/ RW 10 Bengkong Sadai, Batam.
“Hal ini sengaja kami lakukan, karena sejak Sabtu (17/6/2023) kemarin air bersih ke wilayah ini tidak mengalir, makanya karena kemarin hujan, jadi kami manfaatkan air genangan ini untuk keperluan mencucui piring dan buang air kecil maupun air besar,” kata Sinta warga Bengkong Sandai, Senin (19/6/2023) sore kemarin.
Sinta mengaku pengambilan air genangan ini dilkukan dirinya dan warga lainnya sejak Minggu (18/6/2023) pagi kemarin.
“Mau gimana lagi, mobil tangki dari perusahaan yang mengelolah air di Batam yakni PT Moya dan SPAM Batam, yang ditelpon juga gak datang-datang, jadi kami memanfaatkan air yang ada,” papar Sinta.
Tidak saja warga Bengkong, kesulitan air bersih juga dialami warga Tanjung Sengkunag, kecamatan Batu Ampar, Batam.
“Kalau di wilayah Tanjung Sengkuang, tepatnya RT 006 RW 008 sudah masuk lima hari, karena matinya sejak Kamis (15/6/2023) malam kemarin,” kata Damri warga Tanjung Sengkuang, Selasa (20/6/2023).
Baca juga: Polisi Gadungan Perampok Bos Money Changer di Batam Pakai Airsoft Gun untuk Ancam Korban
Damri menagku beruntung salah satu warga di tempatnya tinggal ada yang memiliki sumur, sehingga mereka tidak kesusahan untuk mendapatkan air meski distribusi air bersih dari PT Moya dan SPAM Batam tidak mengalir.
“Beruntungnya itu saja, kalau tidak sumur warga tersebut, mungkin tidak tahu juga kami harus seperti apa, karena sejak kamis malam air sudah tidak mengalir,” terang Damri.
Hal serupa juga terjadi di Kelurahan Tanjung Uncang, Kecamatan Batu Aji, Batam.
Seperti yang diungkapkan Dalil, warga Perumahan Sumberindo kepada Kompas.com di wilayah mereka sudah lebih dari tiga bulan air bersih ngadat.
“Kalau didaerah kami mengalir si mengalir, tapi mengalirnya tengah malam sekitar pukul 01.00 WIB dini hari dan pukul 04.00 WIB subuh kembali mati, jadi kami harus bergadang untuk mendapatkan air bersih,” terang Dalil.
Baca juga: 6 Pelaku Perampokan Bos Money Changer: di Batam Ditangkap, Gunakan Air Softgun Saat Beraksi
Sementara itu Coorporate Communication PT Air Batam Hilir, Ginda Alamsyah mengatakan, meski proses perbaikan telah dinyatakan selesai 100 persen pada, Sabtu (17/7/2023).
Namun tahapan normalisasi membutuhkan waktu yang berbeda sesuai dengan lokasi tempat tinggal pelanggan.
“Saat ini proses normalisasi distribusi air kepada pelanggan belum mencapai 100 persen, karena membutuhkan waktu yang berbeda-beda, jadi ditunggu saja,” kata Ginda melalui telepon, Selasa (20/6/2023).
Ginda menjelaskan, untuk normalisasi ini membutuhkan waktu yang lebih lama, apalagi untuk wilayah yang lebih tinggi.
“Saya harap masyarakat Batam tidak cemas, karena ini semua proses,” ungkap Ginda.
Baca juga: Soal Aset Jalan Provinsi Kepri Diserahkan ke Pemkot Batam, Pengamat: Perlu Persetujuan DPRD
Disinggung layanan mobil tangka yang terbilang lambat sehingga membuat warga memanfaatkan air genangan, Ginda menyebutkan agar berkoordinasi dengan RT RW setempat yang kemudian dilanjutkan untuk menghubungi call centre.
“Warga yang membutuhkan mobil tangki bisa berkoordinasi dengan RT RW setempat dan setelah itu menghubungi call centre di (0778) 5700 000 atau WA 0811 778 0155,” pungkas Ginda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.