Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Kerugian Pengelola Mandalika Berdampak ke Investasi, Bupati Loteng: Kenapa Disampaikan ke Publik?

Kompas.com - 16/06/2023, 20:44 WIB
Pythag Kurniati

Editor

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Bupati Lombok Tengah (Loteng), Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Pathul Bahri mempertanyakan sikap pengelola Mandalika yang menyampaikan bahwa mereka merugi dan terjerat utang triliunan.

Bahkan karena kerugian tersebut, pengelola mewacanakan akan menghapus ajang World Superbike (WSBK).

Pathul mengatakan, wajar jika dalam tahun-tahun awal berbisnis, perusahaan merugi.

"Justru saya bertanya, kenapa kerugian itu disampaikan ke publik?" kata dia di Praya, Jumat (16/6/2023), seperti dilansir dari Antara.

Baca juga: Pengamat Pariwisata Sebut Wacana Penghapusan WSBK Mandalika karena Kerugian Perlu Dikaji Ulang

Berdampak ke investasi

Pathul merasa khawatir hal tersebut akan memengaruhi iklim investasi di Nusa Tenggara Barat, khususnya Lombok.

Angka investasi di wilayah tersebut dikhawatirkan akan menurun setelah pengelola Mandalika mengumumkan kerugian.

"Kerugian yang disampaikan itu tentunya bisa berdampak terhadap minat para investor untuk berinvestasi di Lombok," kata Pathul.

Baca juga: Gubernur NTB Tak Sepakat WSBK Mandalika Dihapus, Sebut Berdampak Positif pada Ekonomi Masyarakat

Evaluasi internal

Menurutnya, banyak faktor yang bisa mempengaruhi kerugian yang dialami oleh pengelola.

"Banyak faktor, terutama ajang ini (WSBK) baru dilaksanakan pasca-pandemi Covid-19," paparnya.

Namun, dia meminta perlu dilakukan evaluasi internal penyelenggara.

Sebab kemungkinan ada ketidaktepatan dalam perencanaan program anggaran.

Pathul mengatakan, pemerintah daerah tidak tahu persis penyebab kerugian lantaran tidak langsung mengawasi manajemen.

Meski demikian, pemerintah Lombok Tengah mendukung penuh pembangunan Sirkuit Mandalika yang juga ditetapkan Jokowi untuk mempercepat pertumbuhan masyarakat.

Dampak ke ekonomi masyarakat

Pathul meminta WSBK tetap bisa dilaksanakan.

Dia juga menginginkan perusahaan tidak hanya bicara soal untung dan rugi, namun melihat pertumbuhan ekonomi warga dan peningkatan investasi di Lombok Tengah.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com