Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja di Palembang Aniaya Ibu Kandungnya dengan Obeng, Pelaku Kesal Korban Menikah Lagi

Kompas.com - 16/06/2023, 12:12 WIB
Rachmawati

Editor

Selain itu, Merpal juga mengakui aksi yang tergolong nekat tersebut ia lakukan karena memang pengaruh dari narkoba.

"Saya sejak SMP mengkonsumsi sabu, selain narkoba saya juga kecanduan slot," terang dia.

Baca juga: Kesal Tidak Dikasih Uang, Pemuda di Palembang Aniaya Ibu Pakai Obeng

Sang ibu ingin pelaku dihukum mati

Marlin bercerita penganiayaan yang ketiga dilakukan anaknya pada Rabu (14/6/2023).

Saat itu Marnila sedang tidur di rumahnya di Jalan Sultan Mansyur. Ia kemudian terbangun setelah lengannya dihantam palu oleh sang putra, Merpal Satria Pratama.

Seolah tak puas, Merpal kemudian menghujani ibunya dengan obeng.

"Mau minta uang tapi saya tidak ada uang, anak saya marah-marah dan pukul saya," kata dia.

Beruntung nyawa perempuan 47 tahun itu selamat, walau ia terluka di tubuhnya dan mengalami trauma.

Baca juga: Palak Turis di Museum SMB II Palembang, Seorang Perempuan Ditangkap

Kesabaran Marnila sudah habis setelah tiga kali nyaris kehilangan nyawa akibat perbuatan putranya. Kini Marnila mengikhlaskan jika anaknya itu dihukum mati.

"Saya rela anak saya dihukum mati," kata Marnila.

Menurut dia, pelaku suka memukul jika keinginannya tidak dipenuhinya.

"Saya tidak menyesal, sebab bukan saya yang menjadi korban tapi adik (pelaku) juga," kata dia.

Akibat kekerasan yang dilakukan anaknya, Marnila mengaku sempat tak berani pulang dan tidur di taman.

"Saya takut pulang khawatir dipukul," kata dia.

Baca juga: Jokowi Sumbang Sapi Simental 1 Ton untuk Kurban di Palembang

Marnila mengaku trauma atas peristiwa yang dia alami, apalagi yang melakukan penganiayaan terhadap dirinya merupakan anak kandungnya sendiri.

"Sedih saya. Dia ini juga sering mabuk-mabukan di rumah bersama teman-temannya," terang dia.

Merpan sendiri sebelumnya pernah masuk penjara karena hampir menganiaya tetangganya sendiri.

"Dulu dia Ini pernah dipenjara karena berkelahi dengan tetangga, namun nyatanya hal itu tak membuat korban jera," ungkap ibu korban.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor: Michael Hangga Wismabrata), Sripoku.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com