Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus 2 Polisi Diduga Paksa Siswa SMA Makan Ampas Kopi Berujung Damai, Polda NTT: Tetap Disanksi

Kompas.com - 13/06/2023, 19:35 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kasus siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Amarasi, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dipaksa makan ampas kopi oleh dua oknum polisi, berakhir damai.

"Memang kasus itu telah dilaporkan ke Polda beberapa waktu lalu, tetapi antara anggota kita dan siswa SMA itu bersepakat untuk damai," kata Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Kepolisian Daerah (Polda) NTT Komisaris Besar Polisi Dominicus Savio Yempormase kepada Kompas.com, Selasa (13/6/2023) petang.

Baca juga: Kronologi Satpam Pabrik dan Calo Angkot Keroyok Polisi di Garut

Sanksi disiplin

Dominicus mengatakan, meski telah berdamai, sanksi disiplin secara internal kepada dua oknum polisi itu tetap diterapkan

Keduanya kata Dominicus, telah ditangani oleh Satuan Profesi dan Pengamanan Kepolisian Resor Kupang.

"Yang pasti, tindakan atau sanksi disiplin terhadap anggota kita yang melakukan pelanggaran tetap berjalan," tegasnya.

Baca juga: Siswa SMA di Kupang Dianiaya 2 Polisi, Mengaku Disuruh Minum Ampas Kopi dan Mulut Disumpal Uang

Dominicos pun mengimbau kepada polisi yang bertugas di Polda NTT dan jajaran Polres untuk tidak melakukan perbuatan melawan hukum.

"Kasus penganiayaan anggota terhadap anak sekolah di Amarasi, Kabupaten Kupang merupakan perbuatan tidak terpuji dan bertentangan dengan jati diri Polri selaku aparatur pengayom pelindung dan pelayan masyarakat," kata dia.

"Semoga ke depan perbuatan seperti itu sudah tidak dilakukan lagi oleh anggota Polri bukan saja kepada anak sekolah tetapi juga kepada siapa pun," katanya lagi.

Dugaan penganiayaan

Sebelumnya diberitakan, RO, siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga dianiaya dua oknum polisi yang bertugas di Kepolisian Sektor (Polsek) Amarasi.

Tak terima dianiaya, RO bersama orangtua dan keluarganya melaporkan kejadian itu ke Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) NTT, Rabu (7/6/2023).

RO dianiaya oleh dua oknum polisi Polsek Amarasi berinisial E dan F.

Korban mengaku dipukul, ditendang dan dipaksa meminum ampas kopi. Mulutnya pun disumpal uang Rp 50.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com