KUPANG, KOMPAS.com - RO, siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dianiaya dua oknum polisi yang bertugas di Kepolisian Sektor (Polsek) Amarasi.
Tak terima dianiaya, RO bersama orangtua dan keluarganya melaporkan kejadian itu ke Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) NTT, Rabu (7/6/2023).
Kepada sejumlah wartawan, RO menuturkan, kejadian itu berawal ketika dirinya berada di sekolahnya untuk mengikuti ujian kenaikan kelas.
"Saat mau kerja ujian sekolah, saya ditelepon mendadak untuk menghadap ke Polsek Amarasi. Belum baca soal ujian, saya langsung pergi," kata RO.
Baca juga: Sudah Damai, WN Australia yang Aniaya Warga Simeulue Aceh Dibebaskan
Tiba di Polsek, RO lalu suruh segera cepat turun dari sepeda motor.
Sebelum dia ditanya, seorang polisi berinisial E memanggilnya untuk mendekat. E sempat menyebut badan RO persis babi dan sifat seperti kotoran babi.
Setelah itu, RO disuruh meminum ampas kopi. Karena takut, RO lalu meminumnya sampai ludes.
Tak lama kemudian, E menendang ke arah kemaluan RO, tapi dengan sigap diadang sehingga tendangan itu mengenai kakinya.
"Setelah itu, dia memaki saya dan menyuruh saya masuk ke dalam kantor," ungkap RO.
Saat berjalan masuk ke dalam kantor, E kembali memukulnya di bagian dada hingga sesak napas.
Berada di dalam kantor, RO kembali disuruh push up.
"Karena dada terasa sakit hingga setengah mati, saya sempat menangis," ungkap dia.
Bukannya kasihan melihat RO menangis, E justru membentak dan memarahinya. RO pun disuruh berlutut.
Baca juga: Ulah WN Australia di Bali, Ngaku Tentara, Aniaya Pacar, dan Curi Pakaian
Tak lama kemudian, muncul polisi berinisial F dan memukulnya sebanyak dua kali di kepala bagian belakang. Dalam kondisi berlutut, polisi E kembali menampar RO di bagian wajah, hingga bibirnya bengkak.
"Setelah itu, salah satu anggota intel menyuruhnya saya duduk di kursi. Saat itu, E terus bertanya ke saya. Selama bertanya, E selalu menampar saya berulangkali," ungkap dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.