Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Keadilan untuk Owie, Anjing yang Mati Diracun di Rumah Penjagal di Magelang

Kompas.com - 09/06/2023, 13:22 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Khairina

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Owie adalah seekor anjing peliharaan yang ditemukan sudah mati di rumah seorang penjagal di Kota Magelang, Jawa Tengah.

Pemilik anjing, Joshua Wahyu Santoso (20) merasa terpukul dengan peristiwa yang menimpa binatang kesayangannya itu. 

Jo, panggilan Joshua, warga Bogeman, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, itu meyakini bahwa Owie mati diracun oleh seseorang sebelum kemudian ditemukan di rumah penjagal anjing. 

Baca juga: Kasus Gigitan Anjing Rabies di Sintang Capai 282 Orang, 7 di Antaranya Meninggal Dunia

Cerita berawal ketika pada Selasa (30/5/2023) malam, Owie pergi keluar rumah mengikuti teman Jo yang akan jajan di warung.

Di tengah perjalanan, teman Jo tidak menyadari kalau Owie sudah terpisah. 

Saat kembali dari warung, teman Jo mendapati Owie sudah kejang-kejang di jalan. Dia segera memanggil Jo untuk melihat keadaan Owie.

"Cuma selisih 3 menitan saya datang ke lokasi itu, tapi Owie sudah hilang. Kata saksi-saksi yang melihat, Owie dimasukin ke karung lalu dibawa pergi naik motor sama orang," ungkap Jo, ditemui Kamis (8/6/2023) malam. 

Jo langsung mencari keberadaan anjing jenis Belgian Melinois berusia sekitar 1 tahun itu. Dia sudah berfirasat kalau anjingnya ada di rumah penjagal.

Teman Jo lantas menunggu di sebuah warung masakan daging anjing di daerah Kawatan, Kota Magelang. Dari situ dia mendapat informasi kalau Owie di rumah penjagal tidak jauh dari daerah tersebut.

"Setelah itu cari-cari nggak ketemu. Akhirnya, Rabu (31/6/2023) jam 04.00 WIB, anjing saya ketemu di rumah jagal, kondisi sudah di dalam karung, sudah mati kaku," ucap Jo.

Baca juga: Korban Gigitan Anjing di TTS Bertambah Jadi 221 Orang, 3 Bergejala Rabies

"Owie kemudian tak bawa pulang, lalu saya kubur," katanya. 

Jo yang geram melihat kondisi Owie justru mendapat ancaman dari pemilik rumah jagal. Dia diancam agar tidak memperkarakan masalah ini. 

Jo berkisah, dia telah merawat Owie sejak masih kecil dengan sepenuh hati. Owie sudah dianggap seperti keluarga. Keluarga dan teman-teman Jo juga ikut menyayangi Owie. 

Kejadian yang menimpa Owie tidak bisa ditoleransi. Ini merupakan kajahatan yang harus ditindak secara hukum. Jo lalu meminta bantuan komunitas Dog Meat Free Indonesia (DMFI) untuk mendampingi proses pelaporan para pencuri dan pemilik rumah jagal ke Polres Magelang Kota.

Koordinator Investigasi DMFI, Mustika memaparkan, kasus ini sudah dianggap melanggar undang-undang tentang pelarangan peredaran/perdagangan daging anjing di Indonesia. 

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com