Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Lakukan Mediasi untuk Redam Konflik Antarsuku di Nabire

Kompas.com - 08/06/2023, 22:37 WIB
Andi Hartik

Editor

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pemerintah sedang melakukan mediasi untuk meredam konflik antarsuku yang terjadi di Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Mediasi dilakukan untuk menemukan titik temu antara dua suku yang bertikai.

Adapun konflik itu dipicu oleh masalah pencabutan plang tapal batas lokasi tanah adat di Kampung Urumusu, Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire.

"Berbagai informasi yang beredar saat ini terkait terjadi konflik antarwarga di Kabupaten Nabire, sedang ditangani secara serius oleh pihak kepolisian bersama pemerintah daerah serta instansi terkait," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo di Jayapura, Kamis (8/6/2023), seperti dikutip Antara.

Baca juga: Perang Dua Suku Terjadi di Nabire Papua Tengah, 2 Orang Tewas

Selain itu, Benny meminta supaya warga di sekitar lokasi konflik untuk tetap tenang dan tidak melakukan aksi yang dapat merugikan orang lain.

"Kami meminta warga, khususnya di Kabupaten Nabire dan beberapa kabupaten di sekitar wilayah itu agar menahan diri di tempat masing-masing ataupun tidak melakukan aksi yang dapat merugikan diri sendiri ataupun orang lain," ujarnya.

Baca juga: Deretan Fakta Kematian Dokter Paru di Nabire, Sosok Pelaku hingga Motif Pembunuhan

Pihaknya sudah melakukan langkah cepat supaya konflik itu tidak berkepanjangan. Karena itu, pihaknya meminta supaya masyarakat tidak menyebarkan video pertikaian yang dapat menyulut amarah warga di Nabire.

"Kepada masyarakat di luar Provinsi Papua Tengah, diharapkan tetap tenang dan tidak memposting video kebakaran yang dapat memicu kemarahan warga, mengingat potensi dampak negatif dari konten video tersebut," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, pertikaian antara Suku Mee dengan Suku Dani terjadi di Kampung Urumusu, Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Senin (5/6/2023) sekitar pukul 12.00 WIT. Pertikaian itu disebabkan oleh masalah pencabutan plang tapal batas lokasi tanah adat.

Akibat pertikaian itu, dua orang meninggal dunia.

Sumber: Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com