KOMPAS.com - Seorang dokter paru di Nabire, Papua Tengah berinisial MS ditemukan tewas di perumahan dokter, Kelurahan Siriwini.
Kasus ini awalnya diduga pembunuhan hingga akhirnya Polres Nabire berhasil mengungkap sejumlah fakta kematian dokter paru di Nabire, hingga akhirnya pelaku ditangkap.
Berikut ini fakta-fakta terkait kasus pembunuhan dokter paru di Nabire:
Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya mengatakan, jasad dokter MS ditemukan pada Kamis (9/3/2023) malam.
MS diketahui tinggal seorang diri awalnya hendak dijemput oleh seorang saksi untuk berangkat ke tempat praktik.
Namun saat dipanggil, tidak ada respons dari korban, kemudian saksi menghubungi beberapa rekannya untuk mencari tahu keberadaan korban.
Baca juga: Pembunuh Dokter Paru di Nabire Ditangkap, Pelaku Ternyata Petugas Cleaning Service RSUD
Setelah beberapa saksi lain tiba di depan rumah korban, mereka pun memaksa masuk ke dalam rumah dengan membobol jendela samping.
Setelah berhasil masuk, mereka menemukan MS sudah tidak bernyawa di atas tempat tidurnya.
“Berdasarkan informasi dari saksi 1 (M) terakhir korban (dr. M) terakhir diantar ke rumah pada hari Rabu tanggal 8 Maret 2023 sekitar pukul 20.00 WIT selesai praktik,” kata Kapolres Nabire.
Selain itu, polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Sudah empat kali kita lakukan olah TKP sejak ditemukannya jenazah, mulai dari titik ditemukannya jenazah hingga radius 50 meter," ujarnya.
"Ada 23 saksi yang telah dimintai keterangan, sudah ada beberapa bukti petunjuk untuk kita teliti secara detail guna mengungkap suatu kasus tindak pidana," kata dia.
Suarnaya mengatakan, ada barang bukti yang akan diperiksa di Laboratorium Forensik Mabes Polri. Ia juga menyebut menelusuri jejak digital korban.
"Akan juga ada kerja sama dengan ahli digital forensik terkait barang bukti yang telah diamankan oleh penyidik kita," kata dia.
Baca juga: Motif Pembunuhan Dokter Paru di Nabire, Polisi: Pelaku Sakit Hati Ada Pemotongan Insentif Covid-19
Pihak keluarga dr MS menyebut adanya kejanggalan dari kematian dokter paru di Nabire tersebut.