Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

24 Perempuan Asal NTB Korban TPPO Alami Trauma

Kompas.com - 07/06/2023, 07:37 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Puluhan warga NTB yang menjadi korban dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) mengalami trauma.

Para korban ini dijanjikan bekerja di wilayah Timur Tengah sebagai pekerja migran Indonesia (PMI).

Wakil Direktur Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Lampung AKBP Hamid Andri Soemantri mengatakan, total korban yang diselamatkan sebanyak 24 orang perempuan.

Baca juga: 24 Wanita Asal NTB Diduga Korban TPPO, Dievakuasi dari Rumah Penampungan di Lampung

"Korban-korban ini diinapkan di sebuah rumah di wilayah Kecamatan Rajabasa," kata Hamid di Mapolda Lampung, Selasa (6/6/2023) malam.

Hamid menceritakan, saat anggota mendatangi lokasi penampungan itu pada Senin (5/6/2023) malam, para korban terlihat mengalami trauma.

"Para korban ini mengalami trauma karena ketidakjelasan kapan mereka diberangkatkan ke luar negeri," kata Hamid.

Beberapa korban juga mengalami trauma lantaran tidak diperbolehkan keluar dari rumah penampungan tersebut.

"Korban juga trauma karena sering dipindahkan lokasi penampungan," kata Hamid.

Dia menambahkan, untuk meringankan trauma para korban diberikan trauma healing dan pemeriksaan kesehatan oleh Biddokes Polda Lampung.

Hamid mengatakan, para korban saat ini masih diinapkan di Subdit IV Renakta Polda Lampung untuk pendalaman penyelidikan.

Baca juga: Dua Ibu Muda di Cianjur Terlibat Perdagangan Orang, Kirim TKI ke Negara Konflik

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 24 warga NTB diselamatkan dari upaya perdagangan orang saat transit di Lampung.

Para calon pekerja migran Indonesia (PMI) ini hendak diselundupkan ke wilayah Timur Tengah.

Wakil Direktur Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Lampung AKBP Hamid Andri Soemantri mengatakan 24 PMI tersebut diselamatkan dari rumah penampungan di wilayah Kecamatan Rajabasa pada Senin (5/6/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com