Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balita Dititipkan ke Pasutri di Sidoarjo, Berakhir Tewas Dianiaya

Kompas.com - 03/06/2023, 10:27 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Pasangan suami istri (pasutri), Bambang Suprijono (49) dan Sriyati Indayani (43) ditangkap polisi karena menganiaya seorang balita hingga tewas di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Awalnya, korban, F (2 tahun 10 bulan) dititipkan oleh ibunya yang berinsial A kepada pasutri itu sejak September 2022 untuk diasuh.

Namun, korban justru kerap dianiaya saat dititipkan kepada kedua pelaku yang tinggal di sebuah rumah kos di Desa Masangan Kulon, Kecamatan Sukodono.

Lantas, korban ditemukan meninggal dunia dengan luka lebam di sekujur tubuh pada Minggu (28/5/2023) malam.

Baca juga: Balita di Sidoarjo Dianiaya Pengasuh hingga Tewas, Pelaku Kesal Orangtua Tak Kirim Uang

Kasus terungkap

Kasus tersebut terungkap saat kedua pasutri yakni kedua pasutri tersebut hendak memakamkan jasad bayi tersebut di tempat tinggalnya.

Bambang melapor kepada ketua RT di tempat tinggalnya di Desa Masangan Kecamatan Sukodono mengenai kematian F.

Dia berencana menguburkan jasad F yang sudah meninggal dunia, namun dilarang oleh ketua RT karena F bukan warga setempat.

Curiga dengan jasad F yang penuh luka lebam, ketua RT akhirnya berkoordinasi dengan pihak aparat desa dan Polsek Sukodono.

Tim identifikasi Polresta Sidoarjo pun langsung turun ke lokasi kos pelaku untuk melakukan olah TKP.

Aksi penganiayaan

Hasil penyidikan polisi mengungkap jika bayi tiga tahun itu disiksa dengan cara dipukul menggunakan tangan kosong dan kerap juga dipukuli pakai benda tumpul lainnya.

"Pelaku ini sering memukul kepala korban yang masih balita karena kesal, alasanya karena sering berak sembarangan, pipis sembarangan, dan minum sambil tidur," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro, Kamis (1/6/2023).

Selain menangkap pasutri tersebut, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Termasuk gayung, sapu lidi, selang air sepanjang 1 meter dan sikat mandi yang dipakai untuk menganiaya korban.

"Dari hasil otopsi terungkap ada beberapa luka luar maupun dalam seperti luka di kepala, punggung, perut, dan tungkai. Korban meninggal dunia diduga karena pendarahan yang ada di kepala," ungkap dia.

Motif penganiayaan

Kepada polisi, kedua pelaku mengaku kesal kepada orangtua yang menitipkan anaknya pada mereka.

Sebab, menurut pelaku, orangtua F tak memberi biaya kebutuhan selama beberapa bulan terakhir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com