Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akun Palsu Peredaran Narkoba Minta Rutan Balikpapan Kembalikan Handphone Sitaan Usai Razia

Kompas.com - 31/05/2023, 17:58 WIB
Ahmad Riyadi,
Khairina

Tim Redaksi

 

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Ulah akun palsu penyebar isu peredaran narkotika di Rutan Balikpapan makin berulah.

Teror yang dilakukan kepada pihak Rutan Klas II B Balikpapan membuat petugas intens melakukan razia guna melakukan penyitaan barang-barang terlarang di dalam blok hunian termasuk handphone.

Hasilnya, hampir seluruh handphone warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rutan Klas II B Balikpapan disita.

Baca juga: Viral Ada Warga Rutan Balikpapan Beberkan Dugaan Praktik Peredaran Narkoba dari Dalam, Karutan Membantah

Lucunya, pelaku akun palsu justru kembali mengirimkan pesan ke akun Instagram Rutan Balikpapan (Rutaba) untuk memohon handphone sitaan para warga binaan dikembalikan.

Saya minta Jgn persulit Narapidana Di dalam Berikan kmbali akses Mediasi mereka… Jika tdk .. yh Akan seperti ini terus., bahkan bisa lebih lama proses.x.. Jadi Kembali kan alat komunikasi Narapidana. Lalu saya hentikan ini smua.. Trims,” tulis pesan akun palsu kepada Rutaba.

Baca juga: Turunan Muara Rapak Balikpapan Kembali Makan Korban, Pemkot Upayakan Pembangunan Flyover

Menanggapi hal tersebut, Kepala Rutan Klas II B Balikpapan Agus Salim mengatakan bahwa memang pihaknya telah intens melakukan razia di blok hunian. ]

Hasilnya seluruh benda terlarang termasuk handphone berhasil disita.

“Namun setelah kita melakukan razia di dalam, malah sekarang dia minta untuk HP (yang dirazia) untuk dikembalikan. Seandainya tujuannya baik, nggak mungkinlah dia minta dikembalikan ke warga binaan. Seandainya dia ngerti aturan, enggak mungkin kita balikin ke warga binaan. Kalaupun kita ngembalikan dan sayang untuk dimusnahkan karena barang berharga, ya setidaknya kita kembalikan ke keluarganya, bisa dipakai anak istrinya. Kalau kita kembalikan ke warga binaan ya itu jelas-jelas salah,” ungkap Agus ditemui di kantornya pada Rabu (31/5/2023).

Agus mengatakan, akun palsu ini kerap meneror pihak rutan dengan cara menyebar isu melalui media sosial.

Padahal isu yang dilontarkan tersebut dibantah oleh pihak rutan. Bahkan guna mencegah adanya peredaran narkotika, pihaknya telah menggelar tes urine hingga intens razia.

“Buktinya dengan kita melakukan razia, yang mana razia ini juga perintah atasan dan ditarget lima kali sebulan dalam hunian untuk menghindari barang terlarang di dalam,” tuturnya.

Agus menegaskan pihaknya akan memberikan sanksi tegas jika warga binaan ataupun petugas terbukti melakukan pelanggaran.

“Untuk warga binaan yang kedapatan melanggar bisa saja kami lakukan pengasingan dan tidak mendapat remisi atau pembebasan bersyarat. Kalau itu petugas, kami akan lakukan sidang kode etik hingga sanksi tertinggi bisa pemecatan tidak dengan hormat (PTDH),” ungkapnya.

Dengan adanya kejadian ini, ia berharap warga binaan semakin sadar akan kesalahannya dan tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum.

Agus juga berharap warga binaan bisa menjalani masa pidananya dengan tenang dan lebih baik ke depannya.

“Kami juga tujuannya sama, kami ingin warga binaan di sini selama menjalani pidana kami ingin mereka menjadi manusia yang ikut membangun negara dan tidak mengulangi tindak pidananya. Tidak ada itu yang namanya disini kami menjadikan narkoba merajalela, handphone itu ada,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com