Dari Pagalungan, aliran sungai kemudian memasuki wilayah Indonesia melalui Sungai Labang, Sungai Pensiangan, dan Sungai Sembakung.
‘’Genangan air di wilayah langganan banjir ini cepat naik dan cepat surut. Tapi kerugian akibat banjir, entah itu tanaman, ternak dan kerusakan infrastruktur, menjadi keprihatinan setiap tahunnya,’’kata dia.
Wakil Bupati Nunukan Hanafiah saat dimintai tanggapan atas solusi banjir ‘’kiriman’’ ini juga tidak membantah, bahwa persoalan ini tidak bisa diselesaikan di tingkat lokal.
‘’Ini harus bilateral, atau G to G, dan fenomena ini selalu kita suarakan ke pusat. Karena menyangkut dua negara, pemerintah daerah tidak bisa menyelesaikan masalah tingkat pusat,’’ujarnya.
Hanafiah menegaskan, banjir Sungai Sembakung sangat erat kaitannya dengan fenomena alam.
Harus diakui, hulu Sungai Sembakung memiliki dua cabang, di mana cabang sebelah kanan, berhulu di wilayah Malaysia, dan cabang kiri memiliki hulu sungai di Indonesia, atau di kawasan taman nasional yang merupakan kawasan konservasi.
‘’Yang dilakukan Pemkab Nunukan secara konkrit memang belum banyak, tapi secara parsial, kita mempertahankan wilayah DAS Sesayap untuk tetap bisa eksis. Jangan sampai ditambah okupasinya sehingga menimbulkan masalah besar di kita, nantinya,’’jawab Hanafiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.