Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus DBD Kota Semarang Tinggi, Menkes Budi Gunadi Terapkan Teknologi Wolbachia agar Nyamuk Dengue Mandul

Kompas.com - 30/05/2023, 18:45 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjadikan Kota Semarang, Jawa Tengah sebagai salah satu daerah yang menggunakan teknologi Wolbachia untuk mengurangi penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Wolbachia merupakan sistem bioteknologi yang membuat nyamuk aedes aegypti mandul dan tidak bisa lagi menularkan virus demam berdarah dengue.

Baca juga: Satu Pasien Meninggal akibat DBD di Pulau Sebatik, Dinkes Nunukan Intensifkan Fogging

"Cara pertama salah satunya memakai bioteknologi untuk nyamuk yang berpotensi menularkan DBD nantinya dibuat agar kasarannya mandul lah," jelasnya di kantor Kecamatan Tembalang Semarang, Selasa (30/5/2023).

Dia menjelaskan, Wolbachia akan segera diterapkan di lima kota besar seperti Kota Semarang, Jakarta Barat, Bontang, Kupang, dan Bandung melalui pembiayaan Kementerian Kesehatan dan Australia.

"Yang lima dibiayai Kemenkes yaitu Semarang, Bontang, Jakarta Barat, Kupang. Sedangkan biaya dari Australia itu di Bandung," kata Budi Gunadi.

Menurutnya, Kota Semarang, Bandung dan Jakarta memang memiliki angka penularan DBD yang tinggi. Untuk itu, dia menjadikan tiga kota tersebut sebagai lokasi Wolbachia.

"Angka kematian akibat DBD secara nasional tembus 1.500 kasus," imbuh dia.

Data yang dia peroleh, rata-rata penularan DBD secara nasional mencapai 100 ribu sampai 150 ribu kasus. Angka paling tinggi, pernah terjadi 200 ribu kasus dalam satu tahun.

"Saat puncak 200 ribu kasus dalam satu tahun," ujarnya.

Kota Semarang, Jakarta dan Bandung juga salah daerah dengan angka kematian DBD cukup tinggi sekitar 1.000 hingga 1.500 kasus.

"Saat ini kita sedang memantau daerah dengan persebaran DBD," imbuh Budi Gunadi.

Baca juga: Di Kota Tegal, Januari-Maret Ada 19 Kasus DBD, 1 Orang Meninggal Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com