TEGAL, KOMPAS.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tegal, Jawa Tengah, sedang meningkat dalam tiga bulan terakhir.
Selama Januari-Maret 2023 tercatat ada 19 kasus, dengan satu pasien di antaranya bahkan sampai meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tegal dr Sri Prima Indraswari merinci, pada Januari 2023 ada tiga kasus.
Baca juga: Kasus Stunting dan DBD di Tangsel Turun Drastis, Benyamin Davnie Ungkap Penyebabnya
Kemudian, pada Februari ada lima kasus dengan satu meninggal dunia, sedangkan sepanjang Maret ada 11 kasus.
"Diperlukan peran masyarakat dalam menjaga kebersihan tempat tinggal dan lingkungan sekitar," kata Prima di Kantor Dinkes Kota Tegal, Selasa (4/4/2023).
Menurut Prima, kesadaran dan peran tinggi masyarakat dalam mencegah dan membasmi sarang nyamuk aedes aegypti menjadi salah satu kunci utama penanganan.
"Karena memang tidak hanya cukup dengan upaya fogging atau pengasapan dari Dinas Kesehatan atau puskesmas," kata Prima.
Prima mengatakan, Dinkes terus melakukan upaya promotif dan preventif dalam penanganan atau pencegahan kasus DBD meluas.
Di antaranya melalui program Warga Kota Tegal Cegah Bersama Demam Berdarah (Warteg Cemara), dan gerakan satu rumah satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik).
Prima mengajak warga untuk mengubur barang-barang bekas, menutup rapat tempat penampungan air, dan menguras tempat air termasuk bak mandi.
Tak hanya itu, saat membuang air dari penampungan harus langsung ke tanah agar bisa langsung terserap.
Tidak disarankan membuangnya ke selokan yang bisa menyebabkan jentik nyamuk. "Upaya lainnya kami juga akan membentuk Jumantik di tingkat sekolah untuk meningkatkan kepedulian pelajar," imbuh Prima.
Baca juga: Kasus DBD di Sumbawa Capai 207 Kasus, Didominasi Usia Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.