"Orangtuanya juga tidak ada respons. Akhirnya kami menawarkan, bagaimana mau melanjutkan atau tidak. Saya tanya anaknya enggak ada respons, orangtuanya terserah anaknya," katanya.
Viestia menyebut, penawaran surat pengunduran diri tersebut tidak ada kaitannya dengan masalah pembayaran iuran bulanan yang menunggak. Permintaan pengunduran itu karena anaknya jarang masuk sekolah.
"Jadi pemberian surat tersebut pun setelah pihak sekolah melakukan home visit beberapa kali. Satu kali tidak direspons, dua kali tidak direspons, tiga kali tidak direspons, hingga orangtua dipanggil namun tidak datang," kata Viestia.
Baca juga: Belum Ada Rekomendasi DPP, Berkas Pendaftaran Bacaleg PPP dan Demokrat Brebes Dikembalikan KPU
"Akhirnya kata kepala sekolah, ya sudah kalau misalkan tidak mau datang ke sekolah berikan saja surat pengunduran diri, tidak apa-apa. Terus barangkali anaknya mau memilih sekolah yang lebih dekat dari rumahnya ya terserah," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, adik dari Anisa, Cintya Rizki Azalia, balita berusia 3 tahun, mengalami gizi buruk. Balita tersebut hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur sebuah rumah kontrakan di Kelurahan Kalinyamat Kulon RT 05 RW 03, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, Jawa Tengah.
Cintya mengalami gizi buruk sejak 8 bulan terakhir. Badannya kurus, kakinya bengkok dan mengecil, bagian dada membesar, dan kepala mengalami luka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.