Salin Artikel

Cerita Anisa Diminta Mundur Sekolah lantaran Jarang Masuk Kelas karena Tunggui Adik yang Gizi Buruk

BREBES, KOMPAS.com - Siswi SMP Negeri 1 Wanasari, Brebes, Jawa Tengah, Anisa Maharani, terpaksa putus sekolah setelah diminta pihak sekolah mengundurkan diri lantaran jarang masuk kelas.

Siswi kelas 10 ini beralasan, awalnya jarang berangkat sekolah lantaran menjaga adiknya, Cintya Rizki Azalia (3), yang mengalami gizi buruk.

Tak hanya itu, Anisa juga mengaku tak memiliki uang untuk transportasi dari rumah kontrakannya di Kelurahan Kalinyamat Kulon, Margadana, Kota Tegal, menuju SMP 1 Wanasari, Kabupaten Brebes.

Ayah dari Anisa, Isfandi (49), menyebut, anaknya jarang masuk sekolah sejak Cintya menderita sakit pada Agustus 2022.

Anak keduanya dirawat di rumah sakit dan ditunggui oleh Anisa dan dirinya secara bergantian.

Saat dirinya berangkat kerja, maka Anisa tidak masuk sekolah karena harus menunggui adiknya bersama sang ibu Lina Handayani (37).

"Karena harus nungguin adiknya dia jarang masuk. Kalau saya masuk pagi, maka yang tugas jagain dia. Adiknya kena gizi buruk dan sampai sekarang belum sembuh. Jadi masih menjaga adiknya," kata Isfandi kepada wartawan, Sabtu (27/5/2023).

Isfandi mengaku kerja sebagai satpam di sebuah diler kendaraan di Kota Tegal. Dia mengaku hanya mendapat penghasilan pas-pasan.

Selain harus tugas menjaga adik, Anisa tidak masuk kelas lantaran tidak memiliki uang saku untuk transportasi dan jajan.

"Giliran dia tidak jaga adik, juga sering tidak masuk karena tidak punya sangu sama sekali. Kalau ada saudara yang memberi, kadang dia baru bisa berangkat sekolah," aku Isfandi.

Keadaan ekonomi keluarga yang serba kurang ini juga menyebabkan anaknya menunggak uang bulanan sekolah.

Karena alasan tidak pernah masuk, pada bulan Oktober 2022, dua gurunya mendatangi Anisa di RSUD Kardinah Kota Tegal, tempat adik Anisa dirawat.

Dua guru SMP Negeri 1 Wanasari Brebes datang pada jam istirahat siang sambil membawa formulir surat pengunduran diri.

Dalam pertemuan di rumah sakit, pihak sekolah menyodorkan formulir pengunduran diri untuk ditandatangani orangtua Anisa.

Sempat ada permintaan dari Isfandi agar anaknya pindah sekolah, tapi ditolak pihak sekolah. Hingga akhirnya, Isfandi menuruti permintaan sekolah agar anaknya mundur sebagai pelajar SMPN 1 Wanasari.

"Sebenarnya ingin supaya pindah ke Kota Tegal supaya dekat, tapi sekolah tidak mau. Alasanya tidak memiliki nilai. Sempat berdebat di rumah sakit, tapi karena ada orang sakit, saya akhirnya menuruti tanda tangan," ujar Isfandi.

Masih ingin sekolah

Sementara itu, Anisa mengaku masih sangat ingin sekolah. Selama ini, dia banyak tidak masuk kelas karena terpaksa. Selain harus menjaga adiknya, juga tidak memiliki biaya transportasi untuk ke sekolah.

"Bu guru bilang gini, kamu jangan bolos lagi. Saya bilang lagi jagain adik sakit, Bu. Tapi dikiranya bolos," kata Anisa.

Penjelasan pihak sekolah

Terpisah, guru BK SMPN 1 Wanasari Brebes, Viestia Lidya Virginia menyebut, surat pengunduran diri tersebut bukanlah paksaan. Pihak sekolah menyodorkan surat itu dengan alasan Anisa tidak pernah barangkat sekolah.

Menurut Viestia, sebelum menyodorkan surat pengunduran diri, beberapa kali pihak sekolah menawari tumpangan ke Anisa ketika akan berangkat sekolah.

"Beberapa guru yang rumahnya di Tegal menawari berangkat bersama dengan guru yang searah dalam perjalanan, tapi tidak mau," kata Viestia kepada wartawan di SMPN 1 Wanasari.


"Orangtuanya juga tidak ada respons. Akhirnya kami menawarkan, bagaimana mau melanjutkan atau tidak. Saya tanya anaknya enggak ada respons, orangtuanya terserah anaknya," katanya.

Viestia menyebut, penawaran surat pengunduran diri tersebut tidak ada kaitannya dengan masalah pembayaran iuran bulanan yang menunggak. Permintaan pengunduran itu karena anaknya jarang masuk sekolah.

"Jadi pemberian surat tersebut pun setelah pihak sekolah melakukan home visit beberapa kali. Satu kali tidak direspons, dua kali tidak direspons, tiga kali tidak direspons, hingga orangtua dipanggil namun tidak datang," kata Viestia.

"Akhirnya kata kepala sekolah, ya sudah kalau misalkan tidak mau datang ke sekolah berikan saja surat pengunduran diri, tidak apa-apa. Terus barangkali anaknya mau memilih sekolah yang lebih dekat dari rumahnya ya terserah," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, adik dari Anisa, Cintya Rizki Azalia, balita berusia 3 tahun, mengalami gizi buruk. Balita tersebut hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur sebuah rumah kontrakan di Kelurahan Kalinyamat Kulon RT 05 RW 03, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, Jawa Tengah.

Cintya mengalami gizi buruk sejak 8 bulan terakhir. Badannya kurus, kakinya bengkok dan mengecil, bagian dada membesar, dan kepala mengalami luka.

https://regional.kompas.com/read/2023/05/27/224709078/cerita-anisa-diminta-mundur-sekolah-lantaran-jarang-masuk-kelas-karena

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke