Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Lewat Pelatihan Cek Fakta Mandiri, Wagub Uu Ingin Santri Punya Bekal Literasi Digital Lebih Baik

Kompas.com - 25/05/2023, 11:47 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum membuka Pelatihan Cek Fakta Mandiri Bersama Jabar Saber Hoaks (JSH) di Pesantren Ar-Risalah, Kabupaten Ciamis, Rabu (24/5/2023).

Lewat pelatihan tersebut, Uu mengungkapkan, pihaknya ingin para santri mempunyai literasi digital yang lebih baik.

“(Jika punya literasi digital yang baik), para santri sebagai salah satu generasi penerus bangsa dapat memanfaatkan gadget dengan bijak,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (25/5/2023).

Oleh karenanya, lanjut Uu, para santri dibekali wawasan untuk cek fakta mandiri agar dapat menghindari sisi negatif dunia digital, di antaranya berita hoaks.

Baca juga: Desta Diisukan Cabut Gugatan Cerai terhadap Natasha Rizky, Pengacara: Itu Hoaks

Menurut Panglima Santri Jabar itu, hoaks dapat mengancam keutuhan bangsa, memecah belah dengan berita adu domba.

"Jangan sampai kita dimanfaatkan oleh kelompok penyebar hoaks yang berusaha melancarkan misinya," ucap Uu.

Dalam kegiatan tersebut, ia mengatakan, para santri akan dibekali wawasan terkait dunia digital dari sejumlah pembicara kompeten di bidangnya.

Untuk itu, Uu meminta para santri agar dapat memanfaatkan saluran digital dengan baik sehingga bermaslahat.

Baca juga: Twit Viral di Medsos, Dugaan KDRT Oknum Dosen FKIP UNS, Dibalas Gibran dan Tanggapan Kampus

"Di media sosial (medsos), misalnya, kadang ada berita benar dan positif, tapi kadang juga hoaks dan menyesatkan. Maka, kami sebagai pimpinan di Jabar sekaligus bagian dari komunitas pesantren ingin santri sebagai penerus tidak terjerumus," imbuhnya.

Santri harus memiliki jiwa optimis

Lebih lanjut, Uu mengatakan, para santri harus memiliki jiwa optimis, semangat, tidak boleh putus asa.

Apalagi, kata dia, pesantren dan para santrinya saat ini mendapat sorotan media karena sejumlah kalangan mulai menyentuh dan memperhatikan keberadaan pesantren.

“Oleh karenanya pada momen ini, literasi digital kalangan pesantren, khususnya para santri harus dapat mengimbangi fenomena itu. Dengan begitu, santri tidak mudah dimanfaatkan begitu saja untuk kepentingan tertentu,” jelas Uu.

Baca juga: Santri di Lamongan Diduga Dianiaya 2 Pengajar Ponpes, Terungkap Saat Korban Wisuda

Selain itu, ia meminta para santri agar memiliki sifat dinamis, segar, dan energik.

Sejalan dengan itu, kata Uu, santri juga harus sarat dengan inovasi. Ia berharap kalangan pesantren dapat menyumbang ide, pemikiran hingga inisiasi demi kemajuan bangsa.

"Sok kaluarkeun idenya yang cerdas dan pemikiran hebat untuk membangun bangsa dan negara," tutur Uu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com