Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Terduga R Korban Mutilasi Buat Laporan Anaknya Hilang ke Polsek Grogol

Kompas.com - 24/05/2023, 22:32 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Ratiman (78), ayah terduga R mendatangi Polsek Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, untuk melaporkan anaknya yang hilang, Rabu (24/5/2023) malam.

Laporan itu dibuat menyusul temuan potongan tubuh manusia diduga korban mutilasi di aliran anak Sungai Bengawan Solo di wilayah Sukoharjo dan Solo.

Berdasarkan identitas yang diungkap kepolisian potongan tubuh manusia tersebut berinisial R, warga Kelurahan Keprabon, Kecamatan Bajarsari, Solo, Jawa Tengah.

Baca juga: Kakak Terduga R Korban Mutilasi Berharap Potongan Tubuh Manusia Ditemukan di Bengawan Solo Bukan Adiknya

Warga Kebumen tersebut datang ke Polsek Grogol bersama kerabatnya dari Solo setelah menerima informasi dari Polres Kebumen bahwa anaknya yang berada di Solo menghilang.

Ratiman kemudian menghubungi keluarganya yang ada di Solo.

"Itu tadi (Ratiman) adiknya Mbah saya yang ada di Kebumen. Dia (Ratiman) adalah bapaknya Mas R (terduga korban mutilasi)," kata kerabat Ratiman, Reno Ardianto kepada wartawan di Mapolsek Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu malam.

Reno mengatakan dirinya ikut mendampingi Ratiman untuk membuat laporan kehilangan ke kantor polisi.

Pasalnya, kata dia, Ratiman terakhir bertemu dengan anaknya sekitar 10 tahun lalu.

"Iya baru lapor polisi. Buat laporan kehilangan. Tapi belum tahu (potongan tubuh manusia yang ditemukan) Mas R beneran atau bukannya belum tahu. Kalau Mbah saya (Ratiman) tidak ketemu Mas R selama 10 tahun," kata dia.

Baca juga: Polisi Lacak CCTV hingga Rekan Korban Mutilasi yang Potongannya Ditemukan di Solo-Sukoharjo

Menurut dia, keluarga sudah berusaha mencari R. Keluarga juga menghubungi kontak telepon R tetapi tidak ada respon.

"Sudah lost kontak. Ciri-ciri rambutnya ikal, dan matanya agak melotot dikit," ungkap dia.

Kapolsek Grogol AKP Marlin S Payu mengatakan kedatangan Ratiman bersama kerabatnya dari Solo untuk membuat laporan anaknya hilang.

"Buat laporan anaknya hilang," katanya.

Laporannya itu ada kaitannya dengan korban mutilasi, pihaknya belum mengetahui. Ratiman sudah lama tidak bertemu anaknya selama 10 tahun.

"Mbahnya itu sudah 10 tahun tidak bertemu anaknya. Mbahnya dari Kebumen. Tapi ada hubungannya (korban mutilasi) belum tahu," ungkap dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com