Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampar dan Pekanbaru Segera Bisa Nikmati Air Bersih yang Bisa Langsung Diminum

Kompas.com - 24/05/2023, 07:03 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com- Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk masyarakat Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar di Riau, akan segera tuntas.

SPAM yang terletak di Jalan Suka Karya, Desa Kualu, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, ini diklaim pertama kali di Indonesia airnya bisa langsung diminum tanpa dimasak terlebih dahulu.

Gubernur Riau Syamsuar menyatakan, SPAM Pekanbaru-Kampar akan segera dapat dinikmati warga di dua daerah yang bertetangga ini.

"Alhamdulillah, hari ini kami meninjau SPAM yang sudah hampir selesai dikerjakan. Harapan kita, mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat Kampar dan Kota Pekanbaru," ucap Syamsuar saat diwawancarai disela mengunjungi SPAM Pekanbaru-Kampar, Selasa (23/5/2023).

Baca juga: Belasan Tahun Curi Air, SPAM Batam hanya Berikan Sanksi Teguran

Dijelaskan Syamsuar, pembangunan SPAM ini berbeda dengan SPAM regional Durolis (Dumai-Rokan Hilir-Bengkalis).

Karena, air minumnya dapat dikonsumsi langsung tanpa perlu dimasak lagi.

Dengan begitu, tentu akan lebih membantu masyarakat dalam penghematan energi dan biaya ekonomi.

"Jadi kami mengucapkan terimakasih dan bangga juga ya. Nanti diharapkan dengan adanya ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang ada di Kota Pekanbaru dan Kampar,” tambahnya.

Baca juga: Akan Diresmikan Jokowi, Pembangunan SPAM Banjarbakula Habiskan Anggaran Rp 700 Miliar

Syamsuar menyebut, pembangunan SPAM ini tidak menggunakan anggaran daerah atau APBD.

Proyek ini dibangun oleh pihak swasta dengan menggunakan pola be to be bersama BUMN dan BUMD.

"SPAM ini dibangun oleh investor ya, dengan pola B to B (business to business) dengan skema antara BUMN, BUMD, dan swasta. Jadi, tentunya ini tidak mengeluarkan dana APBD, tidak mengeluarkan dana APBN dan semuanya, ya investor yang membangun ini," terang Syamsuar.

Dia berharap, setelah SPAM beroperasi, nantinya masyarakat bisa memanfaatkan sebaik-baiknya.

Baca juga: Isu Kenaikan Tarif Air Batam, PT ATB: Tidak Tepat, Keuntungan SPAM Cukup Fantastis

Kemudian, apabila SPAM ini sudah berkembang, tapi masih ada konsumen lain yang menginginkan, diharapkan perusahaan dapat melanjutkan pembangunan tahap kedua.

"Harapan kita nanti kalau sudah berkembang dan masih dirasa belum mencukupi, perusahaan ini juga masih siap untuk melanjutkan pembangunan tahap kedua," kata Syamsuar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Regional
Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com