Proyek ini dibangun oleh pihak swasta dengan menggunakan pola be to be bersama BUMN dan BUMD.
"SPAM ini dibangun oleh investor ya, dengan pola B to B (business to business) dengan skema antara BUMN, BUMD, dan swasta. Jadi, tentunya ini tidak mengeluarkan dana APBD, tidak mengeluarkan dana APBN dan semuanya, ya investor yang membangun ini," terang Syamsuar.
Dia berharap, setelah SPAM beroperasi, nantinya masyarakat bisa memanfaatkan sebaik-baiknya.
Baca juga: Isu Kenaikan Tarif Air Batam, PT ATB: Tidak Tepat, Keuntungan SPAM Cukup Fantastis
Kemudian, apabila SPAM ini sudah berkembang, tapi masih ada konsumen lain yang menginginkan, diharapkan perusahaan dapat melanjutkan pembangunan tahap kedua.
"Harapan kita nanti kalau sudah berkembang dan masih dirasa belum mencukupi, perusahaan ini juga masih siap untuk melanjutkan pembangunan tahap kedua," kata Syamsuar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.