Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok AN, Tersangka Kasus Kematian Anak Pj Gubernur Papua Pegunungan, Ternyata Baru 15 Hari Mengenal Korban

Kompas.com - 23/05/2023, 07:07 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - AN (22), mahasiswa perguruan tinggi swasta di Kota Semarang, Jawa Tengah, ditetapkan sebagai tersangka kasus kematian ABK (16), anak Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan.

Tersangka dan korban ternyata baru berkenalan selama 15 hari.

Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, AN dan ABK mulanya berkenalan lewat Instagram pada 3 Mei 2023.

Komunikasi mereka berlanjut ke Telegram dan WhatsApp. Lalu, pada 18 Mei 2023, mereka membuat janji untuk bertemu.

Baca juga: Kronologi Tewasnya Anak Pj Gubernur Papua Pegunungan, Awalnya Kenalan dengan Pelaku di Medsos

Di hari pertemuan itu, AN mengajak korban ke tempat kosnya di Jalan Pawiyatan Luhur, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Di kamar kosnya, AN sudah menyiapkan sejumlah miras untuk diminum bersama korban.

"Miras ini disiapkan sebelum bertemu dengan korban pada tanggal 18 Mei. Memang yang bersangkutan sudah beli untuk pertemuan pertama mereka," ujarnya dalam konferensi pers di Markas Polrestabes Semarang, Senin (22/5/2023).

Menurut pengakuan AN, dirinya dan korban lantas berhubungan seksual. Berdasar keterangan tersangka, hubungan seksual itu dilakukan tanpa paksaan.

Beberapa saat kemudian, korban merasa mual. AN lalu memberikan susu dan air kelapa kepada ABK. Namun setelahnya, ABK justru kejang-kejang.

AN lantas meminta bantuan kepada tetangga kamar kosnya untuk membawa korban ke Rumah Sakit Elisabeth, Kota Semarang. Akan tetapi, nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal.

Baca juga: Mahasiswa di Semarang Jadi Tersangka Kasus Kematian Anak Pj Gubernur Papua Pegunungan

Temuan tim forensik

Apa penyebab meninggalnya ABK?

"Dari hasil keterangan lisan yang disampaikan ahli tim forensik bahwa korban diduga meninggal karena afeksia atau gagal napas, mati lemas, dan diduga mengalami keracunan," ucap Irwan.

Di samping itu, berdasarkan hasil pemeriksaan forensik, ditemukan tiga luka pada kemaluan korban. Temuan ini bertolak belakang dengan keterangan tersangka soal hubungan seksualnya.

"Keterangan dari tersangka, tidak memaksa korban untuk hubungan seksual. Tapi fakta dari pemeriksaan forensik ada luka," ungkapnya.

"Hasil keterangan lisan dari tim forensik, memang menyatakan bahwa ada 3 titik luka di alat kemaluan korban. Tapi itu nanti jadi ranah pertanyaan ke penyidik ke pelaku," imbuh Irwan.

Ia menuturkan, terkait dengan keracunan yang dialami korban, saat ini sedang ada pemeriksaan lanjutan.

"Terkait itu sedang dilakukan pemeriksaan lanjutan ada 3 item, yakni pemeriksaan mikrobiologi, patologi anatomi dan toxiologi," tuturnya.

Baca juga: Lakukan Kekerasan Seksual, AN Tak Tahu Korbannya adalah Anak PJ Gubernur Papua Pegunungan

Halaman:


Terkini Lainnya

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com