Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Pria Ditemukan Mengapung di Sungai Padolo Bima

Kompas.com - 19/05/2023, 10:53 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Mayat pria tanpa identitas ditemukan mengapung di sungai Padolo, tepatnya di batas wilayah Kelurahan Dara dan Paruga, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat (19/5/2023) sekitar pukul 6.00 Wita.

Mayat yang mengenakan kaus oblong warna cokelat dan celana jeans abu tersebut ditemukan pertama kali oleh warga bernama Indrawati.

Saat itu, Indrawati hendak mengambil air sungai untuk menyiram halaman rumahnya.

"Warga ini terkejut melihat ada mayat pria mengapung di sungai," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Resor (Polres) Bima Kota, AKP Jufrin saat dikonfirmasi, Jumat.

Baca juga: Mahasiswa di Bima Segel Kantor DPRD, Ini Tuntutan Mereka

Terkejut melihat mayat pria itu, Indrawati sontak menginformasikan kepada warga sekitar, lalu diteruskan ke jajaran Polsek Rasanae Barat.

Setelah dicek untuk memastikannya, lanjut Jufrin, anggota kemudian berkoordinasi dengan TNI dan Tim SAR Bima guna proses evakuasi.

"Saat ini mayat pria itu sudah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum luar," ujarnya.

Baca juga: Paus Sepanjang 6,8 Meter Mati Terdampar di Bima, Warga Temukan Luka Tusuk

Jufrin mengaku belum bisa memastikan identitas pria tersebut, warga setempat juga tak ada yang mengenal korban.

Saat ini, pihaknya terus berupaya menyebarkan informasi penemuan mayat tersebut. Harapannya, warga yang merasa kehilangan anggota keluarga bisa langsung datang ke RSUD Bima.

"Terkait tanda-tanda kekerasan belum bisa kita pastikan, saat ini tim medis hanya melakukan visum luar," jelasnya.

Ketua RT 1 Kelurahan Dara, Efen mengatakan, selain mengenakan baju cokelat dan celana jeans, pria tanpa identitas itu juga memiliki ciri rambut keriting.

Pada bagian hidung korban tampak ditemukan bercak darah, sehingga kuat dugaan korban belum lama meninggal.

"Sudah membengkak tapi tidak bau, kemungkinan belum lama meninggal," Keta Efen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

75 Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan, 23 Meninggal, Pencarian Resmi Dihentikan

75 Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan, 23 Meninggal, Pencarian Resmi Dihentikan

Regional
Berkunjung ke Burjo Sriwijaya, Warung Burjo Pertama di Kota Semarang

Berkunjung ke Burjo Sriwijaya, Warung Burjo Pertama di Kota Semarang

Regional
Sebut PDI-P Bakal Tetap Kuat meski Jadi Oposisi, Pengamat Undip: Sudah Terlatih

Sebut PDI-P Bakal Tetap Kuat meski Jadi Oposisi, Pengamat Undip: Sudah Terlatih

Regional
Berkenalan dengan Komunitas Semarangker, Wadah Penjelajah Tempat Angker di Semarang

Berkenalan dengan Komunitas Semarangker, Wadah Penjelajah Tempat Angker di Semarang

Regional
Warga Semarang Diminta Waspadai Pneumonia Saat ke Luar Negeri

Warga Semarang Diminta Waspadai Pneumonia Saat ke Luar Negeri

Regional
Sejarah Gereja Katedral Kupang, Bermula dari Sebuah Rumah Pastoran

Sejarah Gereja Katedral Kupang, Bermula dari Sebuah Rumah Pastoran

Regional
Jaksa Tuntut Mantan Direktur RSUD Sumbawa 7 Tahun Penjara

Jaksa Tuntut Mantan Direktur RSUD Sumbawa 7 Tahun Penjara

Regional
Cerita Pilu Warga Garut Korban Penipuan Umrah, Uang Rp 30 Juta dari Jual Tanah Tak Kembali

Cerita Pilu Warga Garut Korban Penipuan Umrah, Uang Rp 30 Juta dari Jual Tanah Tak Kembali

Regional
Ekspor UMKM di Ambon Terganjal Buyer Nakal

Ekspor UMKM di Ambon Terganjal Buyer Nakal

Regional
Dandim Brebes Larang Anggota TNI Arahkan Keluarganya untuk Mendukung Peserta Pemilu

Dandim Brebes Larang Anggota TNI Arahkan Keluarganya untuk Mendukung Peserta Pemilu

Regional
Batik Lampung, dari Sejarah Singkat hingga Motif

Batik Lampung, dari Sejarah Singkat hingga Motif

Regional
Sindikat Penyelundupan Kendaraan Bodong ke Timor Leste Dibongkar, Satu Motor Dijual Rp 3 Juta

Sindikat Penyelundupan Kendaraan Bodong ke Timor Leste Dibongkar, Satu Motor Dijual Rp 3 Juta

Regional
Pemprov Banten Berencana Larang Penunggak Pajak Kendaraan Isi BBM di SPBU

Pemprov Banten Berencana Larang Penunggak Pajak Kendaraan Isi BBM di SPBU

Regional
Ada Dua Momen yang Dinilai Bakal Pengaruhi Hasil Pilpres, Salah Satunya HUT PDI-P

Ada Dua Momen yang Dinilai Bakal Pengaruhi Hasil Pilpres, Salah Satunya HUT PDI-P

Regional
Kasubag Lapas Tanjungpinang Dapat Sabu Gratis dari Napi, lalu Dijual Anaknya

Kasubag Lapas Tanjungpinang Dapat Sabu Gratis dari Napi, lalu Dijual Anaknya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com