Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Sepanjang 6,8 Meter Mati Terdampar di Bima, Warga Temukan Luka Tusuk

Kompas.com - 11/05/2023, 13:53 WIB
Junaidin,
Krisiandi

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Seekor paus bungkuk sepanjang 6,8 meter ditemukan mati terdampar di pesisir pantai Desa Laju, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Paus dengan berat sekitar 7 ton itu ditemukan pertama kali oleh seorang nelayan yang menetap di wilayah pesisir tersebut, pada Rabu (10/5/2023) sekitar 7.30 wita.

"Setelah menurunkan tim, berkoordinasi dengan masyarakat dan pemerintah desa kita menemukan seekor paus bungkuk terdampar dalam kondisi mati," kata kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB Seksi Konservasi Wilayah III Bima-Dompu, Muhammad Fadli saat dikonfirmasi, Kamis (11/5/2023).

Baca juga: Romo Asal Flores Serahkan Lipa Prenggi Sikka dan Topi Songke Manggarai untuk Paus Fransiskus

Fadli mengatakan, paus ini mati sekitar tiga hari lalu di tengah lautan, kemudian tersangkut jaring nelayan hingga terdampar di pesisir pantai.

Belum diketahui pasti penyebab kematian mamalia tersebut, sebab kondisinya sudah membusuk dan mengeluarkan aroma bau yang sangat menyengat.

"Kami tidak melihat bekas tusukan, karena itu sudah mati tiga hari sebelumnya. Dugaan kita terbawa jaring nelayan hingga terdampar dilokasi itu," ujarnya.

Setelah musyawarah dengan warga setempat, bangkai paus itu kemudian ditarik menggunakan perahu nelayan ke area hutan bakau yang lokasinya cukup jauh dari permukiman untuk dikuburkan.

"Kemarin kita mau kuburkan didekat kampung cuma masyarakat tidak mau karena baunya busuk sekali," jelasnya.

Baca juga: Penyelam Tak Sengaja Bertemu Tiga Ekor Paus Pembunuh, Ini Penampakannya

Sementara itu, Kepala Desa Laju, Ismail mengakui adanya penemuan paus oleh seorang nelayan di pesisir pantai Dusun Pasir Putih.

Pada tubuh paus dengan berat sekitar tujuh ton itu terdapat sejumlah luka tusukan, namun tak berani dipastikan apakah itu bekas tombak atau karang.

"Kemarin sempat mau dipotong-potong untuk memudahkan penguburan, tapi ndak jadi. Tapi sekarang paus sudah dikuburkan di area hutan bakau," kata Ismail.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com