Nining mengaku sebelum pandemi Covid-19, omzet penjualannya hanya Rp 5 juta perbulan, setelah pemerintah mulai melonggarkan pembatasan social omzetnya mulai naik hingga mencapai Rp 20 juta perbulan.
“Puncaknya adalah setelah Indonesia Fashion Week, kami kebanjiran order mencapai Rp 50 juta perbulan hingga saat ini,” tutur Nining Arif.
Nining mengenang puncak IFW pada 26 Februari 2023 yang bertema Gorontalo’s Day, sejumlah desainer Gorontalo dan ibu kota serentak menampilkan karya-karyanya dengan bahan sulaman karawo.
Karya indah sulaman karawo disorot lampu, menampilkan kemewahan dan cita rasa seni tinggi. Di balik sorot lampu ini, juga menyorot ratusan pasang mata yang menikmati pesona sulam karawo asal Gorontalo ini. Mereka adalah pecinta wastra Indonesia yang terlibat dalam usaha produktif dan ekonomi kreatif.
Dari ratusan pasang mata yang menatap karya adibusana inilah kemudian mencari jaringan pasokan sulam karawo hingga ke negeri asalnya, Gorontalo.
Ketua Dekranasda Provinsi Gorontalo Gamaria Purnamawati Monoarfa yang hadir menjelaskan Gorontalo’s Day di IFW saat itu diawali final Indonesia Youth Designer Fashion Competition (IYDFC) 2023.
Baca juga: Bocah 9 Tahun di Gorontalo Diduga Tewas Dianiaya Paman dan Tantenya
“Ada dua sesi untuk penampilan karawo di puncak acara penutupan. Pertama “Gems of Gorontalo” dan “Wave of Karawo”. Setelah itu ada juga penampilan karawo,” kata Gamaria Purnamawati Monoarfa.
Bahkan pada saat pembukaan IFW Rabu (22/2/2023), kain karawo tampil sebagai bintang. Tidak kurang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno yang membuka IFW harus mempersingkat sambutan karena tidak sabar menanti pertunjukan sulam karawo.
“Saya sudah tidak sabar melihat Karawo. Karena saya dan mbak Nur, istri saya sangat menggemari karena merupakan (produk) andalan Provinsi Gorontalo,” kata Sandiaga dalam sambutannya saat itu.
IFW 2023 tidak saja mengundang desainer dan pecinta fesyen tanah air, tetapi juga dari perwakilan duta besar negara sahabat seperti Rusia, Perancis, Jepang, Armenia, Australia, Bahrain. Ada juga perwakilan Cile, Jordania, Ukraina, Ekuador, Thailand dan Venezuela.
Untuk tampil di IFW ini diakui Gamaria Purnamawati Monoarfa sebagai perjuangan yang tidak ringan. Empat kali Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI) ikut membimbing, melatih para desainer untuk meningkatkan kualitas desain dan padu padan warna. Menurutnya pola pikir perajin lokal yang otodidak harus diubah dan ditingkatkan.
Nining yang sejak awal mengikuti pembinaan Dekranasda ini mendaapt pengetahuan baru. Pelatihan ini memberi cakrawala berfikir yang lebih luas dan dinamis. Di sinilah ia mulai terbuak untuk mengembangkan usaha yang dicintainya ini.
Baca juga: Prosesi Adat Moloopu Sambut Pj Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya
Nining mengaku usaha sulaman karawo yang dikelolanya ini adalah warisan dari ibunya yang meninggal dunia pada 2019. Sebelum wafat, ibunya berpesan kepadanya untuk melanjutkan tradisi keluarganya, menyulam karawo. Tradisi ini diwarisi turun-temurun.
Di tangan Nining usaha sulam karawo ini terus berkembang. Bagi kebanyakan orang Gorontalo usaha sulam karawo tidak hanya bermakna ekonomi semata, sulam karawo ini juga menjadi upaya membantu anggota keluarga lain untuk mendapatkan penghasilan.
Para wanita Gorontalo di pedesaan umumnya sudah memiliki keterampilan membuat sulam karawo. Melalui keterampilan inilah kain dan peralatan produksi didistribusikan untuk dilakukan penyulaman. Besarnya jasa penyulaman ini bergantung pada kuantitas dan kualitas pekerjaan, termasuk kerumitannya.