Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2023, 16:40 WIB
Inang Jalaludin Shofihara,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak dilantik sebagai Bupati Wonogiri pada 7 Februari 2016, sudah terpatri dalam hati seorang Joko Sutopo untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan di Kabupaten Wonogiri.

Pasalnya, pria yang akrab disapa Jekek ini tak menginginkan rakyatnya mengalami nasib serupa seperti pada masa kecilnya yang serba susah lantaran terjerat kemiskinan.

Jekek yang saat ini menjadi Bupati Wonogiri lahir dari bakul jamu dan dibesarkan pada masa pertumbuhan dengan keluarga sangat miskin.

“Saya memang lahir dari keluarga miskin, tetapi kondisi ini bukan saya ratapi dan tangisi. Kemiskinan yang menginspirasi saya untuk survive dan bisa sukses tanpa menggantungkan siapa pun,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (12/5/2023).

Kemudian, Jekek masuk ke dunia politik karena ingin mengubah kemiskinan. Menurutnya, miskin menimbulkan trauma, resisten, dan residu yang cukup panjang dan kompleks.

Baca juga: Bupati Jekek Sebut 2 Indikator yang Antarkan Wonogiri Raih Prestasi Penyelenggara Pemda Tingkat Nasional

Lantaran kemiskinan pula, pria yang lahir pada 24 Januari 1974 ini tidak mendapatkan pendidikan dengan kualifikasi maju pada masa itu. Potensi lain yang ada pada dirinya pun tidak bisa berkembang karena terbentur tembok kemiskinan.

Berlatar belakang keluarga miskin, anak bakul jamu itu pun terus menempa keinginan dan cita-citanya agar keluar dari jurang kemiskinan. Berbagai pekerjaan pernah dia tempuh, berbagai usaha juga sudah dia lakoni.

Setelah sukses memiliki usaha bidang peternakan dan konstruksi, Jekek masuk dalam dunia politik hingga akhirnya terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Wonogiri.

Pilihannya masuk dalam dunia politik setelah sukses berwirausaha bukan tanpa sebab.

Baca juga: Wonogiri Raih Opini WTP 8 Kali, Bupati Jekek Apresiasi Jajarannya

Sebab, suami Verawati itu menilai, politik menjadi ruang yang tepat untuk mewujudkan mimpinya, yakni membebaskan warga Kabupaten Wonogiri dari belenggu kemiskinan.

Ayah dari Anugrah Baskoro Sutopo itu menyatakan, lewat jalur politik dirinya dapat melahirkan kebijakan-kebijakan yang memiliki keberpihakan pada kaum miskin.

“Ibu saya adalah bakul jamu dari keluarga miskin dan tidak berpendidikan karena kemiskinan. Untuk itu, ruang yang paling tepat untuk saya adalah politik,” ungkapnya.

Jekek menyebutkan, dengan politik dia bisa melahirkan kebijakan untuk berpihak kepada kaum miskin.

“Maka begitu saya masuk politik dan berkesempatan memimpin dengan otonomi daerah yang saya intervensi, jangan sampai masyarakat mengalami trauma kemiskinan,” tuturnya.

Baca juga: Perkuat Kinerja Kades dan Lurah, Bupati Jekek Hibahkan Sepeda Motor Baru ke Mereka

Jekek masih mengenang bagaimana dirinya tumbuh kembang hanya diasuh ibu dan neneknya. Ia juga tidak pernah bisa menikmati indahnya seorang remaja.

”Saya dibesarkan simbah dalam masyarakat yang tradisional dan kultural. Coba bayangkan pada saat itu feodalismenya begitu tinggi. Saya dulu foto saat mantenan saja tidak boleh. Tidak pernah boleh saya berfoto maka saya cari dokumen masa muda saya tidak ada,” ujarnya.

Titik puncak kemiskinan yang pernah dirasakannya terjadi pada saat ibundanya sakit. Sebab, dia tidak memiliki biaya pengobatan hingga akhirnya mencari utang ke mana-mana.

“Saya berubah total setelah mengalami titik balik ketika ibu saya sakit. Saya sebagai pribadi yang belum produktif, saya tahu betul ibu saya juga tidak punya biaya untuk melakukan pengobatan dan mencari utang ke mana-mana,” katanya.

Halaman:
Baca tentang


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Dukung Sektor Pertanian, Wabup Kukar Siapkan Anggaran hingga Rp 1 Triliun

Dukung Sektor Pertanian, Wabup Kukar Siapkan Anggaran hingga Rp 1 Triliun

Regional
Setelah Kereta Cepat Whoosh Beroperasi

Setelah Kereta Cepat Whoosh Beroperasi

Regional
Cekatan Tangani Banjir di Kota Semarang, Mbak Ita Dipuji Anggota DPRD

Cekatan Tangani Banjir di Kota Semarang, Mbak Ita Dipuji Anggota DPRD

Regional
Maksimalkan Satu Data Indonesia Sumut, Diskominfo Sumut Tekankan Standardisasi Aplikasi Pemerintah

Maksimalkan Satu Data Indonesia Sumut, Diskominfo Sumut Tekankan Standardisasi Aplikasi Pemerintah

Regional
Jelang Musim Hujan, Pemkot Semarang Jalankan Revitalisasi Saluran Air untuk Antisipasi Banjir

Jelang Musim Hujan, Pemkot Semarang Jalankan Revitalisasi Saluran Air untuk Antisipasi Banjir

Regional
Pasar Slogohimo Terbakar, Pasar Darurat Digelar di Lapangan Kelurahan Bulusari

Pasar Slogohimo Terbakar, Pasar Darurat Digelar di Lapangan Kelurahan Bulusari

Regional
Komparasi Kereta Cepat Whoosh dan KA Argo Parahyangan

Komparasi Kereta Cepat Whoosh dan KA Argo Parahyangan

Regional
Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Regional
Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Regional
Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Regional
Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Regional
Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Regional
Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Regional
Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Regional
Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com