Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Tahun Jadi DPO, Mafia Tanah di Simalungun Tertangkap di Malaysia

Kompas.com - 09/05/2023, 23:28 WIB
Dewantoro,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara berhasil menangkap AA alias AT, seorang buronan internasional sekaligus mafia tanah di Kabupaten Simalungun.

AA diketahui tertangkap ditangkap di Malaysia. Menurut polisi, AA telah jadi buronan selama dua tahun. Pelaku dikenal sering berpindah-pindah negara. 

"(Selama buron) berpindah-pindah negara. Malaysia, Singapura, Thailand juga," kata Direktur Reskrimum Polda Sumut Kombes Pol Sumaryono, Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Diduga Terlibat Mafia Tanah, 2 Pegawai BP Batam Ditangkap

 

AA terjerat kasus dugaan pemalsuan dokumen sertifikat tanah seluas 2,6 hektare di Kabupaten Simalungun senilai Rp 26 miliar. Kasus ini dilaporkan pada 10 Januari 2020 dengan nomor 44. 

"Ya jadi objek daripada ini adalah penipuan jual beli yang mana objeknya adalah sertifikat jual beli dan sertifikat tanah atas lahan tadi," katanya. 

Baca juga: Berencana Bentuk Satgas Mafia Tanah, BPN Minta Dukungan Kapolda Maluku

Selain AA, ada dua orang lainnya yang sudah ditahan. Penangkapan AA dan komplotannya merupakan salah satu bentuk keseriusan Polda Sumut menangani mafia tanah di Sumut. 

"AA sendiri adalah termasuk salah satu DPO dan TO mafia tanah di Sumut," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com