Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok Dua Massa Perguruan Silat di Grobogan, Sejumlah Warga Luka-luka, Puluhan Rumah dan Mobil Rusak

Kompas.com - 08/05/2023, 20:38 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Bentrok massa antara dua perguruan pencak silat, yang diduga kubu PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) dan Kera Sakti pecah di wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Paling anarkis berlangsung di Desa Tlogotirto, Kecamatan Gabus yang rekaman videonya viral di media sosial. Salah satunya diposting oleh akun Instagram @kabar.grobogan yang hingga Senin (8/5/2023) sore sudah ditonton 1.107 kali.

Dalam video yang didokumentasikan dari arah dalam bus itu, terlihat massa di tengah Jalan Raya Grobogan-Blora membabi buta melempari batu ke permukiman warga Desa Tlogotirto.

Baca juga: Pemuda Dikeroyok 4 Pria di Tulungagung, Bermula Beda Kaos Perguruan Silat

Perusuh yang diduga dari salah perguruan silat itu memarkirkan motornya di pinggir jalan dan lainnya menggeber-geber motornya.

Sopir bus itu terpaksa harus menghentikan lajunya sejenak menghindari hal yang tak diinginkan. "Tawuran gais," kata seorang penumpang Bus.

Kepala Desa Tlogotirto, Tri Adi Saputra membenarkan perihal cekcok antar dua kubu perguruan silat yang berujung fatal terjadi di wilayahnya.

Menurut Adi, bentrok yang diwarnai dengan aksi lempar batu itu mengakibatkan puluhan rumah dan sebuah mobil mengalami kerusakan. Bahkan, kata dia, sejumlah warga menderita luka-luka fisik akibat terkena lemparan batu yang tak terarah itu.

"Genteng dan kaca puluhan rumah pecah dan mobil panther juga pecah kacanya. Ada juga warga memar-memar kena batu," terang Adi saat dihubungi melalui ponsel, Senin (8/5/2023).

Dijelaskan Adi, insiden pertikaian dua kubu pesilat tersebut berlangsung cepat dan begitu mencekam menyusul massa pesilat yang terlihat bentrok berjumlah ratusan.

Baca juga: 32 Pemuda Perguruan Silat di Blora Akan Sweeping Bawa Senjata Tajam, Polisi Beri Peringatan Keras

"Warga berteriak histeris karena ratusan massa melempari batu ke arah rumah-rumah. Kejadian hanya 15 menit, Minggu, kemarin sore sekitar pukul 16.00," ungkap Adi.

Meski kewalahan dengan banyaknya perusuh, aksi anarkis tersebut, kata Adi, akhirnya berhasil juga diredam oleh masyarakat, TNI dan kepolisian. "Mereka pun membubarkan diri. Mayoritas remaja," kata Adi.

Adi berujar, bentrok massa dua perguruan silat itu merupakan buntut kesalahpahaman. Sebelumnya, kata dia, pada Minggu (7/5/2023) siang, perguruan Kera Sakti menggelar acara halal bihalal diramaikan orkes dangdut di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Grobogan.

Kegiatan itu dihadiri massa perguruan silat Kera Sakti dari sejumlah daerah tetangga. "Ada dari Blora, Tuban, Bojonegoro, Madiun dan lain-lain. Sepertinya salah paham," kata Adi.

Entah karena persoalan apa, selepas halal bihalal ratusan massa yang pulang mengendarai motor terlibat bentrok dengan massa PSHT yang sudah menantinya di sejumlah wilayah.

"Jadi bentrok tidak hanya di Desa Tlogotirto, tapi juga Desa Bago, Kecamatan Kradenan, Kecamatan Tawangharjo dan Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan," pungkas Adi.

Baca juga: Puluhan Pemuda Perguruan Silat Lakukan Aksi Sweeping Bersenjata Tajam di Blora Diamankan Polisi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com